as
as
as

Gonjang Ganjing Smelter!

Foto Berita Konten Khusus 2

Wamar seorang peretas Papua bertukar-pikiran dengan anjingnya yang bernama Warki, si anjing jenius yang mampu berbicara dalam bahasa manusia terkait ‘akan dibangunnya smelter di Gresik, Jawa Timur’. Wamar berpikir keras terkait rencana ini…..

Wamar:
Kenapa pemerintah harus bangun smelter di Gresik, Warki? Apakah Tanah Papua tidak punya cukup lahan untuk pembangunan ini?”

as

Warki:
Wufff….Itu keputusan strategis dari pemerintah, tidak usah dipikirkan karena mereka sudah pikirkan secara matang, bro.

Wamar:
Saya tetap sumbang pikiran, Warki! Sumbernya kan di Tanah Papua. Keliru besar itu, kalau harus dibangun di Gresik!

Warki:
Wuff…coba jelaskan, saya tidak mengerti, bro…

Wamar:
Langsung saja, Erick Thohir bilang, proyeksi produksinya 35 ton emas per tahun dengan nilai transaksi sekitar Rp30 triliunan. Serapan lapangan pekerjaan sekitar 40.000 orang pada saat konstruksi berlangsung.

Belum lagi produksi turunannya! Pajak pemasukan daerah? Jelas keputusan ini belum memenuhi rasa keadilan bagi masyarakat di Tanah Papua. Menurut saya, ini jelas keputusan yang perlu ditinjau ulang, Warki. Secara pasti ini bukan keputusan ‘Menang-Menang’ atau ‘Win-Win solution.

Warki:
Ooh fantastis juga ya smelter ini dan pantas saja jadi barang rebutan…wuff! Saya pernah dengar bahwa membangun smelter perlu orang ahli dan Papua belum punya orang-orang dengan keahlian tersebut. Selain itu, pembangunannya akan menjadi sangat mahal juga kalau dilakukan di Papua! Disisi lain, limbahnya dikatakan bisa merusak lingkungan…

Wamar:
Kalau bilang mahal ‘jika dibangun di Tanah Papua’ sebagai alasan…Warki, kamu tahu dimana lokasi Freeport Indonesia beroperasi? Freeport beroperasi lebih dari 50 tahun di kompleks tambang kaya Grasberg yang lokasinya terpencil, di dekat puncak tertinggi di Indonesia, Puncak Carstensz yang ada salju abadinya.

Kamu tahu berapa besar dana kapital yang digunakan untuk membangun infrastruktur tambang tersebut pada jaman itu? Jelasnya besar sekali dan hanya Tuhan, Setan dan Pemangku Kepentingan yang tahu jumlah pastinya karena saya juga tidak tahu!

Jadi inti pembangunan smelter adalah, harus ada niat baik lah. Jangan di putar sudut-sudut ceritanya. Garis-bawahi itu, Warki!

Warki:
Bro, apakah pemimpin di daerah kita kompeten untuk memegang tanggung jawab yang ada cukup besar uangnya itu? Mungkin itu menjadi salah satu pertimbangan pemerintah pusat untuk membangun smelter di Gresik…Ada istilah, “With great power, comes great responsibility,” dengan kuasa yang besar, harus diikuti juga dengan tanggung jawab yang besar juga.

Wamar:
Warki, itu namanya stereotype dan juga mindset yang keliru. Kamu jadi anjing harus fair lah untuk melihat. Sudah beberapa kali pejabat tinggi negara yang ditangkap di Jakarta dan daerah lain di Indonesia, termasuk juga Papua?

Mau Papua atau non-Papua, kalau salah ya ditindak, tidak boleh tebang pilih lah! Kita punya aturan hukum! Sekarang banyak orang Papua yang hebat-hebat. Mereka mampu memegang tanggung jawab besar, sudah berapa orang bahkan jadi menteri…terus masih tidak percaya sama orang Papua?

Pemerintah daerah yang ada di Tanah Papua kalau dipimpin orang yang tepat dan punya hati nurani, pasti bisa mengelola pendapatan asli daerah ini dengan bijaksana untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat yang ada di Papua.

Makanya kita juga harus pintar pilih pemimpin. Jangan pilih pemimpin yang reputasinya tidak jelas di tahun 2024 nanti yah! Kasihan, kamu kan hanya seekor anjing, jadi tidak bisa memilih! Kalau saya pilih pemimpin itu harus yang lulus fit and proper test. Jangan pilih ‘suku saya saja’, ‘keluarga saya saja’. Stop Oligarki! Pilih itu sesuai kemampuan atau kompetensi agar bisa mengatur ‘uang emas’ itu dengan baik untuk kesejahteraan nantinya…..

Semoga pemimpin kita bukan tukang foya-foya pakai uang rakyat atau mereka juga bukan pemimpin yang berani untuk kasih perpuluhan ke rumah ibadat pakai uang korupsi….itu kan gila, Warki!

Kalau keahlian menjadi alasan, jelas bisa dibantah. Timnas Indonesia saja bisa datangkan pelatih asal Korea untuk latih Timnas Indonesia. Berarti pemerintah juga bisa datangkan para ahli ke Papua untuk urus pembangunan smelter. Bahkan, Freeport sendiri miliki banyak tenaga ahli asing dan mereka berasal dari berbagai negara dan dibayar mahal juga!

Jangan juga bawa isu lingkungan sebagai alasan untuk tidak membangun smelter di Papua! Ingat, semua pendirian smelter, jelas punya analisa mengenai dampak lingkungan atau Amdal. Smelter yang di Gresik sejauh ini baik-baik saja dan tidak ada masalah lingkungan yang pernah terjadi….setuju?

Warki:
Hahahaha wuff, bisa saja kau bro! Pertanyaan terakhir saya, apakah di Gresik sana masih kurang industri kah…maklum, saya belum pernah ke tempat itu?

Wamar:
Setahu saya banyak dan sudah ada smelter juga disana. Secara keseluruhan, pusat industri Indonesia itu ada di Jawa. Supaya kau tahu itu, bro!

Warki:
Kalau banyak yah berarti smelter baru ini dibangun saja di Papua. Gitu aja koq repot!!

Wamar:
Sebenarnya tidak masalah juga kan kalau smelter dibangun di Papua. Ini bahkan akan membantu percepatan SDM Papua untuk masuk kedalam dunia industri dan manufaktur skala besar. Jadi tidak main di roti gulung atau keripik keladi terus…

Selain itu, jalan trans Papua yang sudah dibangun itu pasti akan terpakai atau terutilisasi secara baik dengan maraknya industri…biar jangan buaya sama patola saja yang pake jalan trans itu terus, bro!

Warki:
Hahahahah wuff…patola si hijau sehhh! Ada opsi lain terkait smelter ini?

Wamar:
Bangun dua smelter juga bisa tho, satu di Gresik satu di Tanah Papua, biar tidak dibilang serakah…hahahaha….
Bagaimana menurutmu, warki? Ahhh sudahlah, saya mau tes sistem keamanan server papua.go.id dulu nih, siapa tahu ada celah yang bisa ditembus…bukan untuk merusak yah, tapi sekedar mengecek saja

Warki:
Wuff…Bisa ajar saya juga kah? Biar nanti saya bisa gunakan ilmunya untuk uji sistem keamanan manwendotcom

 

Konten Khusus – Redaksi Koreri

as

as