as
as

Kabinda Papua Barat Kunjungi Genting Oil Kasuri, Ini Yang Dibahas

Kabinda PB Kunjungi Genting Oil
Pertemuan Kabinda Papua Barat Brigjen TSP Silaban didampingi Bupati Teluk Bintuni Ir Petrus Kasihiw, M.T bersama pihak Genting Oil Kasuari PTE.LTD di Nagote, Distrik Sumuri, Kamis (15/9/2022).(Foto : Humas Teluk Bintuni)

as

Koreri.com, Bintuni– Kunjungan kerja Kepala Intelejen Negara Daerah (Kabinda) Papua Barat Brigjen TNI Tahan Sopian Parulian Silaban,S.H,M.H ke Kabupaten Teluk Bintuni awal pekan ini, salah satu tempatnya Genting Oil Kasuri PTE.LTD di Nagote Distrik Sumuri.

Didampingi Bupati Teluk Bintuni Ir Petrus Kasihiw, M.T beserta Forkopimda dan para pimpinan OPD di Lingkup Pemda Teluk Bintuni, rombongan Kabinda Papua Barat bertolak ke lokasi perusahan Genting Oil Kasuri PTE.LTD, Kamis (15/9/2022)

as

as

as

Setibanya Rombongan disambut pihak manajemen perusahaan  Genting Oil dan melakukan pertemuan dengan Kabinda Papua Barat, Bupati Teluk Bintuni, Ketua DPRD dan Forkopimda Teluk Bintuni.

Humas Genting Oil Kasuri PTE.  LTD Marsabath Refideso melalui keterangan persnya kepada media ini, Jumat (16/9/2022) menjelaskan bahwa Kabinda Papua Barat baru pertama kali melakukan kunjungan kerja ke Genting Oil Kasuri sekaligus memantau obyek vital nasional.

“Dalam pertemuan itu dibahas soal kendala Perusahaan Genting Oil yang sampai saat ini belum beroperasi atau melakukan eksploitasi Minyak dan Gas Bumi dimana hal itu disebabkan belum adanya AMDAL yang dikantongi perusahaan Genting Oil serta pembebasan lahan  yang belum dilakukan oleh pemerintah kabupaten Teluk Bintuni. Tetapi Panitia Pembebasan Lahan sudah dibentuk namun sampai saat ini belum jalan. Mungkin ada kaitannya juga dengan aturan-aruran atau regulasi yang mengatur tentang misalnya apabila terjadi kerusakan lingkungan di wilayah masyarakat adat maka perusahaan harus melakukan apa,” ungkap humas genting oil kasuri.

Selanjutnya Humas Perusahaan asal Malaysia tersebut juga mengatakan bahwa Perusahaan Minyak dan Gas Genting Oil sudah ada sejak tahun  2008 tetapi belum melakukan kegiatan Eksploitasi Minyak dan Gas sama sekali hingga saat ini.

Marsabath menambahkan bahwa apabila proyek Train III BP Tangguh  sudah selesai maka tenaga kerja lokal yang ada di daerah ini pasti pulang dan menjadi pengangguran. kemudian ada beberapa perusahaan terdekat seperti Perusahaan Kayu Serbuk Amutu dan Kelapa Sawit saat ini tidak jalan berarti tingkat pengangguran akan semakin tinggi di Teluk Bintuni.

Sebab itu akan didorong supaya perusahaan Genting Oil ini segera beroperasi dengan melakukan eksploitasi atau produksi Minyak dan Gas Bumi yang sudah dipastikan memiliki hasil agar tenaga kerja lokal dapat terserap sehingga tingkat pengangguran di Teluk Bintuni nantinya bisa berkurang dan tidak meningkat karena tenaga  lokal yang ada dapat bekerja di Genting Oil.

Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw dalam pertemuan tersebut menyampaikan bahwa rencana pembangunan pabrik pupuk di Onar yang tentunya akan menyerap tenaga kerja yang cukup besar.

“Semoga rencana pembangunan pabrik pupuk  segera berjalan dan tidak dipindahkan ke Kabupaten Fakfak,” ucap Bupati.

Sementara Kabinda Papua Barat Brigjen TSP Silaban menyampaikan bahwa dirinya akan memfasilitasi pihak perusahaan Genting Oil untuk melakukan pertemuan dengan Penjabat Gubernur Papua Barat supaya mencari solusi bagaimana perusahaan itu bisa segera beroperasi.

KENN

as

You cannot copy content of this page