as
as

Bantah “Diperiksa Komnas HAM”, Kasihiw : Saya Diminta Penjelasan

IMG 20221007 WA0001

Koreri.com,Manokwari– Bupati Teluk Bintuni Ir Petrus Kasihiw,M.T membantah keras pernyataan pada pemberitaan media online www.tribunnews.com yang memberikan bahwa Dia diperiksa Komnas HAM terkait dengan peristiwa pembantaian 14 warga sipil hingga tewasnya 4 orang di Kampung Majnik dan Meyerga, Distrik Moskona Barat, Kabupaten Teluk Bintuni, Kamis (29/9/2022) lalu.

Dalam siaran persnya humas Setda Teluk Bintuni yang diterima media ini, Jumat (7/10/2022) menjelaskan bahwa, Bupati Petrus Kasihiw tidak diperiksa oleh Komnas HAM perwakilan Papua.

as

Dijelaskan Bupati bahwa sesuai undangan dari Komnas HAM Perwakilan Papua yang diterima yaitu untuk meminta keterangan dari Kapolda Papua Barat, Pj Gubernur, Pangdam XVIII/Kasuari dan Bupati Teluk Bintuni terkait dengan tempat kejadian pembantaian warga sipil di Distrik Moskona Barat.

“Jadi kita bukan diperiksa kecuali kita lakukan pelanggaran baru diperiksa tetapi perlu saya tegaskan bahwa kita dimintai informasi-informasi atau keterangan yang diperlukan oleh Komnas HAM untuk lebih memperjelas duduknya persoalan ini,” jelas Bupati seperti dirilis Humas Setda Teluk Bintuni.

Orang nomor satu di Kabupaten Teluk Bintuni itu menolak dikatakan “Diperiksa” karena saat bertemu Ketua Komnas HAM Perwakilan Papua Frits Ramandey, Kamis (6/10/2022) di Manokwari, dirinya diminta penjelasan tentang peran pemerintah daerah Teluk Bintuni setelah kejadian di Moskona Barat.

Kemudian peran Pemda Teluk Bintuni dalam mengantisipasi kejadian, dimana peristiwa di Moskona Barat sudah lebih dari satu kali saja.

“Saya jelaskan bahwa karena daerah ini merupakan daerah berpotensi tindak kriminal maka kita tempatkan pos pengamanan di Distrik Moskona Barat bahkan di Kabupaten Maybrat juga melakukan hal yang sama, untuk mengantisipasi segala kemungkinan, tapi kalau kemungkinan itu terjadi ya tidak mungkin kita kontrol setiap suasana dan situasi, aparat keamanan juga ada tapi tidak menyangka peristiwa ini terjadi karena kamtibmas di Teluk Bintuni landai-landai saja,” urainya.

Ditambahkan Bupati bahwa biasanya masyarakat setempat menginformasi kepadanya ketika ada hal-hal yang mencurigakan tetapi selama ini tidak ada.

Kasihiw akui bahwa pekerjaan proyek jalan trans papua barat Bintuni – Maybrat di Moskona Barat itu dirinya tidak mengetahui karena tidak dilaporkan oleh perusahan yang mengerjakan, sehingga ketika peristiwa pembantaian terjadi di dalam lokasi perusahan Bupati tidak mengetahui.

KENN

as