as
as

KST Sebar HOAX Fitnah Aparat TNI-Polri di Wamena, Ternyata Begini Faktanya

Satu OPA Tewas dibunuh di Wamena
Jenazah satu warga OAP yang ditemukan di pinggir jalan depan Kantor Pengadilan Agama Wamena akibat penganiayaan oleh orang yang tidak dikenal (OTK), Sabtu (30/9/2023) / Foto : Ist

Koreri.com, Wamena – Sebuah pesan berantai yang sengaja disebar oleh kelompok separatis teroris (KST) dan simpatisannya untuk menfitnah dan menyudutkan aparat TNI – Polri kembali beredar luas, Sabtu (30/9/2023).

Kali ini, isi pesan berantai tersebut diarahkan aparat keamanan yang sedang bertugas di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan.

Menyikapi itu, setelah dikonfirmasi di lapangan kepada aparat TNI – Polri dan pihak terkait lainnya, dipastikan pesan tersebut adalah HOAX atau berita bohong.

Adapun pesan berantai dimaksud berisikan tentang adanya kejadian pada hari Sabtu tanggal 1 September 2023 tengah malam di RSUD Wamena.

Dinarasikan, aparat TNI-Polri membawa mayat satu OAP, kemudian memadamkan listrik RSUD dan memaksa pergi para penjaga pasien serta menegaskan aparat TNI-Polri sebagai pelaku penyebab meninggalnya OAP tersebut.

Setelah dilakukan konfirmasi di lapangan tentang kejadian sebenarnya, bahwa ternyata foto-foto yang beredar adalah jenazah satu OAP yang ditemukan di pinggir jalan Kantor Pengadilan Agama Wamena akibat penganiayaan oleh orang yang tidak dikenal (OTK).

Dan kemudian patroli Polres Jayawijaya membawa korban ke UGD RSUD Wamena untuk mendapat penanganan medis dan identifikasi.

Demikian pula dari para saksi-saksi yang berada di sekitar lokasi kejadian, diperoleh keterangan yang menjelaskan ciri-ciri para pelaku penganiayaan merupakan masyarakat OAP.

Para saksi mengaku melihat dua pelaku menggunakan kendaraan roda dua jenis Vario warna hitam mengejar korban dari arah samping kantor Otonom ke arah depan gedung otonom Jln. Yos Sudarso Wamena.

Kemudian tepat di depan gedung Pengadilan Agama, korban dianiaya oleh kedua pelaku yang merupakan OAP dengan menggunakan linggis dan sajam.

Namun karena saksi sendirian sehingga tidak berani membantu, dan kemudian melaporkan ke piket Polres Jayawijaya.

Lebih lanjut, pihak Polres menuju TKP dan menemukan korban tergeletak dalam keadaan meninggal dunia.

Kemudian korban dievakuasi ke RSUD Wamena menggunakan mobil Lantas Polres.

Sedangkan terkait tuduhan pemadaman listrik RSUD Wamena dilakukan oleh aparat keamanan TNI-Polri adalah tidak benar. Karena saat itu terjadi hujan deras dan padam listrik dari pihak PLN.

Saat dikonfirmasi terkait kejadian ini, Minggu (1/10/2023),Dandim 1702/JWY Letkol Cpn Anthenius Murip menegaskan pemberitaan pesan berantai yang menyebar di masyarakat dan medsos adalah HOAX alias bohong.

“Percayakan kepada aparat keamanan untuk menyelidiki. Yang pasti pesan berantai itu adalah HOAX. Untuk saat ini  identitas jenazah satu OAP dan para pelaku, serta bagaimana kejadian sebenarnya masih dalam proses penyelidikan dari pihak berwajib,” tegas Dandim.

RLS

as