Koreri.com, Sorong – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat Daya (PBD) resmi menyerahkan bantuan penanganan korban banjir kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Sorong senilai Rp500 juta.
Bantuan dana sebagai wujud respon cepat ini diserahkan langsung Penjabat Gubernur PBD Mohammad Musa’ad kepada Pj Wali Kota Sorong Septinus Lobat.
Perlu diketahui, sejumlah kawasan di Kota Sorong dilanda banjir menyusul hujan dengan dengan intensitas tinggi mengguyur ibukota Provinsi PBD ini sejak Kamis (7/3/2024) malam hingga Jumat (8/3/2024) pagi.
Banjir tersebut menyebabkan aktivitas perekonomian di wilayah terhambat menyusul sejumlah akses jalan tak bisa dilalui akibat air yang menggenang hingga dada orang dewasa.
Pj Gubernur dalam keterangannya kepada awak media di Sekretariat Pemprov PBD, Jumat (8/3/2024) mengaku langsung merespon informasi banjir dan langsung lihat ke lapangan meninjau sejumlah lokasi yang menjadi titik terjadinya banjir.
Diantaranya, kawasan PLTD, Km 10 masuk dan beberapa titik yang lain.
Pj Gubernur kemudian menyebutkan tiga hal yang harus dilakukan pihaknya.
“Yang pertama, butuh penanganan darurat terutama dampak yang diakibatkan banjir yang terjadi sejak kemarin sampai hari ini. Inilah yang kami bantu 500 juta itu untuk penanganan daruratnya,” terangnya.
Diharapkan, penanganannya bisa segera dilakukan dari saat ini hingga beberapa hari kedepan seperti penanganan banyaknya material juga sampah yang ada di jalan-jalan agar segera dibersihkan.
Kedua, lanjut Musa’ad, adalah terkait kebutuhan-kebutuhan masyarakat yang mendesak yang harus segera didata oleh Pemkot Sorong untuk segera ditangani.
“Kemudian kita tidak hanya bicara jangka pendek saja tetapi juga jangka menengahnya sehingga bagaimana penanganannya supaya setiap tahun tidak banjir-banjir terus. Nanti sampai masyarakat melihat seakan-akan kita tidak sungguh-sungguh,” bebernya.
Musa’ad kemudian mencontohkan kawasan Kampung Bugis yang kondisi kalinya sangat sempit. Sementara bantaran kalinya dipadati perumahan penduduk dan tidak ada jalan inspeksi.
“Seperti ini harus segera ditindaklanjuti, diambil alternatifnya, bagaimana caranya. Kemudian mengkomunikasikan dengan masyarakat bagaimana supaya alur air tidak terganggu. Lalu kalinya itu berliku-liku sehingga peluang banjirnya lebih cepat. Maka kondisi ini harus segera ditangani,” sambungnya.
Musa’ad telah merencanakan dalam waktu dekat akan mempertemukan OPD terkait di provinsi dengan pihak Pemkot Sorong untuk membicarakan soal ini.
“Dan jangka panjang juga harus segera didesain sistem drainasenya disamping harus lebih tegas lagi terkait penertiban terhadap perumahan-perumahan yang ada di jalur hijau yang sebenarnya tidak boleh maupun kondisi lainnya di lapangan,” tandasnya.
Untuk itu, Musa’ad mengajak semua pihak dapat bersinergi untuk bersama-sama melakukan penanganan secara maksimal.
Sementara itu, Pj Wali Kota Septinus Lobat mengungkapkan banjir saat ini penanganannya tidak hanya dilakukan oleh Pemkot Sorong saja tetapi juga Pemprov PBD.
Diakuinya, proses pendataan sementara dilakukan oleh tim guna mengetahui wilayah-wilayah yang terdampak.
“Dari data ini, baru bisa dilakukan penyaluran bantuan terhadap mereka yang terdampak banjir. Ini yang akan kami tangani dalam waktu yang sesingkat-singkatnya,” tandasnya.
Lobat tak lupa menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas nama Pemerintah dan warga masyarakat Kota Sorong kepada Pj Gubernur dan jajarannya yang dengan sigap membantu dana sebesar Rp500 juta.
“Dana ini akan kami rapatkan untuk segera kami gunakan untuk menjawab kebutuhan yang mendadak dalam situasi darurat ini,” pungkasnya.
ZAN