Momen 61 Tahun Integrasi Papua, FOPERA PBD: Jangan Terpancing Isu, NKRI Harga Mati

Yanto Idji FOPER PBD
Ketua FOPERA Provinsi PBD Yanto Idji / Foto : Ist

Koreri.com, Sorong – Tanggal 1 Mei tercatat sebagai salah satu peristiwa bersejarah bagi orang Papua.

Perisitiwa yang dikenal dengan integrasi itu kini rutin diperingati sebagai hari bergabung atau masuknya Irian Barat/Irian Jaya ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Terkait momen peringatan tersebut, Ketua Forum Pengawal Perjuangan Rakyat (FOPERA) Provinsi Papua Barat Daya (PBD) Yanto Idji menyampaikan himbauannya bagi masyarakat di seluruh Tanah Papua.

“Berkenan dengan integrasi 61 tahun Papua bergabung ke dalam negara NKRI terhitung 1 Mei 1963 – 1 Mei 2024, kami dari FOPERA PBD menghimbau dan menyerukan kepada seluruh lapisan masyarakat di seluruh provinsi ini dan di seluruh Papua agar marilah kita bersama-sama menjaga keamanan, ketertiban dan kamtibmas di atas tanah ini,” imbau Yanto Idji dalam pernyataannya yang diterima Koreri.com, Selasa (30/4/2024).

Dirinya juga menyarankan kepada seluruh elemen masyarakat di wilayah PBD dan Tanah Papua agar tidak mudah terhasut dengan isu-isu yang tidak bertanggung jawab.

“Jangan kita mudah terhasut atau terpancing dengan isu isu yang tidak bertanggung jawab. Isu isu yang memecahkan integrasi NKRI. Karena NKRI merupakan rumah besar kita bersama. NKRI merupakan tempat kita membangun diri, menata diri di dalam negara kesatuan Indonesia melalui kebijakan Otonomi khusus bagi tanah Papua,” pesannya.

Ditegaskan Idji, Otsus merupakan jalan terbaik dalam membangun tanah Papua, manusia Papua dan membangun pendidikan di Papua. Kemudian membangun kesehatan dan juga membangun infrastruktur, pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan juga membangun masyarakat adat di di seluruh tanah ini.

Peristiwa integrasi ke dalam NKRI yang ke 61 Tahun, telah membuat Papua mengalami loncatan-loncatan pembangunan yang sangat nyata.

Hal ini sebagai bukti bahwa NKRI telah konsisten membangun Papua melalui pendekatan Otonomi khusus.

“Untuk itu, saya mengajak kepada generasi muda Papua, kita bersama-sama menata diri dengan baik, menghindari isu-isu miring, isu-isu negatif yang memprovokasi, isu-isu yang tidak bertanggung jawab serta tetaplah tekun belajar dan bersaing dalam rangka menciptakan manusia Papua yang berkualitas, membangun Papua yang lebih maju, mandiri dan  sejahtera. NKRI bagi kita telah final, NKRI bagi kita adalah harga mati,” pungkasnya.

ZAN