Lobat Resmikan SMK Papua Bangkit, PFM Beberkan Alasan Pendirian Sekolah

PJ Walkot Sorong Resmi SMK Papua Bangkit

Koreri.com, Sorong – Penjabat Wali Kota Septinus Lobat meresmikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Papua Bangkit, Jumat (21/6/2024).

Sekolah milik Yayasan Bangun Persaudaraan ini berlokasi di Suprauw, Kota Sorong, Papua Barat Daya (PBD).

Penjabat dalam pernyataannya memberikan apresiasi kepada Yayasan Bangun Persaudaraan yang begitu sigap membantu Pemerintah Kota (Pemkot) Sorong untuk membangun pendidikan di atas Tanah Papua terutama di PBD.

“Karena kita masih merindukan pembangunan terutama di bidang pendidikan. Sehingga dengan menambah satu lembaga pendidikan baru lagi ini akan menjadi daya ungkit baru untuk pembangunan pendidikan di Papua Barat Daya,” ungkapnya.

Lobat mengakui, dengan berdirinya SMK Papua Bangkit ini menunjukan Pemerintah dan Yayasan saling berbagi tugas.

“Jadi ini kita bagi tugas! Teman-teman yayasan kerja apa, kemudian nanti pak Gubernur bantunya apa, kami Pemerintah kota bantunya apa dan DPD bantunya apa? Jadi nanti kita masing-masing bagi tugas sehingga sekolah ini diharapkan bisa berdiri, berjalan dan pendidikannya secara formal bisa berjalan dengan baik,” harapnya.

Sekali lagi, Lobat menegaskan, bahwa sebagai Pemerintah daerah, dirinya ikut mendukung penuh pembangunan kependidikan SMK Papua bangkit.

Sementara itu, Anggota DPD RI sekaligus salah satu Pembina Yayasan Bangun Persaudaraan dan juga pendiri SMK Papua Bangkit Paul Fincen Mayor (PFM) mengapresiasi langkah tepat dan cepat yang diambil Penjabat Wali Kota Sorong.

Ia menyebutkan ribuan anak asli Papua yang tidak sekolah melatari alasan pendirian SMK Papua Bangkit ini.

PJ Walkot Sorong Resmi SMK Papua Bangkit2“Di Papua Barat Daya ini ada 31.216 anak asli Papua tidak sekolah. Bayangkan itu yang asli, belum yang peranakan dan yang lahir besar Papua artinya mungkin ada sekitar hampir 100 ribu anak asli Papua yang tidak sekolah kalau kita hitung di tiga kelompok ini,” urai PFM.

Tokoh muda Papua itu juga mengakui kedepan ini izin-izin pertambangan akan keluar di seluruh Indonesia terutama di tanah Papua Barat Daya.

“Sehingga kita harus siapkan SDM anak-anak kita di sekolah menengah kejuruan khusus pertambangan, perminyakan dan lain-lainnya untuk mendukung mereka agar besok bisa selesai sekolah langsung bisa mendapatkan lapangan pekerjaan,” imbuhnya.

PFM mengakui dalam merintis sekolah ini, pihaknya terkendala transportasi termasuk aktivitas sekolah masih berstatus pinjam pakai di SMP Negeri 5 Suprauw, Kota Sorong.

“Soal transportasi ini, kami akan berdiskusi dengan Pemerintah kota untuk meminta dua bis untuk rute dari kota ke Saoka,” sambungnya.

PFM pun membeberkan sejak 40 tahun lalu hingga saat ini kawasan Saoka, Tanjung Kasuari hingga Suprauw dan Tampa Garam serta Kampung Salak tidak memiliki SMA/SMK.

“Dan ini sangat riskan sekali karena anak-anak kita itu mereka harus bergelantungan di truk atau numpang-numpang di kendaraan untuk pergi sekolah di Kampung Baru,” bebernya.

Olehnya itu, PFM mengapresiasi pendirian SMK Papua Bangkit tersebut.

“Dan hari ini dibawa kepemimpinan Pj Wali Kota Sorong yang memberikan kebijakan secara cepat, tegas dan terukur sehingga izin pendirian SMK ini dalam dua hari terbit dan kita segera resmikan. Ini kinerja yang luar biasa dan kita apresiasi Pj Wali Kota Sorong. Pemimpin seperti ini yang harus kita dukung,“ pungkasnya.

ZAN