Koreri.com, Sorong – Badan usaha milik kampung (Bumkam) Tabyol Kampung Waigama, Distrik Misool Utara, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya untuk pertama kalinya mengirim daging kelapa kering (Kopra) ke Surabaya, Jawa Timur dalam jumlah besar.
Pengiriman tersebut dilakukan dengan menggandeng Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN).
Ketua Bumkam Tabyol Abdul Saman Rumadaul dalam keterangannya mengatakan sebanyak 11 ton 65 kg kopra hasil masyarakat kampung Tabyol berhasil dikirim ke luar Sorong.
“Sebelumnya Kopra hasil masyarakat, kami jual di kapal-kapal kayu asal Bitung dengan harga Rp 8000 perkilogram. Tapi dengan adanya peluang kirim ke surabaya, Kami berupaya juga cari pasar lain yang lebih berpeluang,” ujar Abdul Saman.
Abdul Saman berterima kasih dengan YKAN yang telah membantu memfasilitasi Bumkam Tabyol untuk berpikir luas dengan membuka peluang kerjasama dengan pengusaha di luar Papua.
“Kami harap juga kalau bisa ke luar negeri lebih bagus. Apalagi di Papua ini dekat dengan beberapa negara luar, ” harapnya.
Kabid Pertanian Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan (P2KP) Abner Basna, S.P, M.Si mewakili Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya mengapresiasi inovasi dan kerja keras Bukam Tabyol yang mengirim kopra ke Surabaya.
Ia berpesan ada 3 hal penting dalam berbisnis dan dipegang oleh investor yaitu Produksi, kualitas dan kontinuitas.
“Usaha kelapa dalam atau kopra ini adalah potensi di wilayah Papua Barat Daya, khususnya di Raja Ampat, Tambrauw dan Sorong. Kami Pemerintah berterima kasih juga dengan lembaga mitra yang telah membantu masyarakat dalam mengelola usaha,” ucap Abner.
Pemerintah juga siap memfasilitasi pengusaha kecil menengah, Lembaga Swadaya Masyarakat untuk duduk bersama, berkomunikasi membahas tantangan, hambatan dan peluang untuk mengembangkan usaha kelapa di wilayah Papua Barat Daya.
Ketua YKAN Wawan Mangile menjelaskan pihkanya berkomitmen mendorong memasarkan program masyarakat. Apalagi dengan dunia digital dan keterbukaan seperti saat ini, semua akses akan lebih mudah dilakukan.
“Produk dari kelapa ini semua berpeluang menghasilkan uang. Mulai dari barang, buah, tempurung hingga sabut semuanya menghasilkan. Kami YKAN berkomitmen untuk mendampingi masyarakat dalam mengelola kelapa menjadi produk yang ekonomis, “ucap Wawan.
Ia pun berharap Pemprov PBD, dapat memfasilitasi dan mendukung upaya masyarakat dalam mengembangkan usaha di bidang pertanian.
RED