Koreri.com, Waisai – Keluarga besar suku Kei di Kabupaten Raja Ampat menggelar deklarasi mendukung serta mengawal kemenangan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat Daya nomor urut 1 Abdul Faris Umlati – Petrus Kasihiw.
Deklarasi dukungan kepada paslon dengan jargon khas ARUS Ini diawali dengan proses adat Kei saat calon Wakil Gubernur nomor urut 1 Petrus Kasihiw bersama sang istri Priska Prisilia Kasihiw tiba di Sekretariat Tim Pemenangan Evav For ARUS Raja Ampat, Kota Waisai, Selasa (12/11/2024).
Salah satu tokoh pemuda Kei Raja Ampat Carter Tangonubun melakukan prosesi adat sebagai ucapan selamat datang serta ungkapan rasa kasih sayang dalam filsafat Fanangnan Ain Ni Ain.
Acara silaturahmi bersama Cawagub PBD nomor urut 1 ini berlangsung penuh kekeluargaan antara sesama orang Kei dimana Petrus Kasihiw juga merupakan keturunan dari tanah Evav, Kabupaten Maluku Tenggara.
Kepala Suku Kei Demianus Renwarin menegaskan bahwa masyarakat Kei di Kabupaten Raja Ampat telah bersepakat mendukung dan mengawal kemenangan pasangan Abdul Faris Umlati – Petrus Kasihiw sebagai Gubenur dan Wakil Gubernur pertama di Provinsi PBD.
Sebagai orang Kei, diingatkan, harus saling menjaga bukan saja dalam adat istiadat tetapi juga termasuk dukungan politik seperti ini.
“Jangan karena kepentingan sesaat dapat. lalu buang saudaranya,” tegasnya mengingatkan.
“Dalam filsafat orang Kei Ain Ni Ain artinya bahwa ketika Kaka Pit Kasihiw susah maka kami juga ikut susah. Pada saat kaka senang maka kami juga senang. Maka pada saat kaka Pit Kasihiw berpasangan dengan Kaka AFU sebagai Paslon Cagub – Cawagub maka tanggung kami orang Kei di Raja Ampat pada tanggal 27 November 2024 siap menangkan pasangan ARUS,” cetusnya.
Dukungan yang diberikan kepada pasangan ARUS dengan harapan wujudkan perubahan di Provinsi Papua Barat Daya lebih khusus pembangunan Kabupaten Raja Ampat lebih ditingkatkan lagi.
Sementara Cawagub PBD nomor urut 1 Petrus Kasihiw menghimbau kepada masyarakat Kei untuk tidak terpecahbelah akibat kepentingan politik sesaat.
“Perbedaan dalam menentukan pilihan itu hak setiap warga negara termasuk orang Kei di Kabupaten Raja Ampat dan Provinsi Papua Barat Daya. Tetapi filsafah fanangnan Ain Ni Ain itu harus dipertahankan, para tokoh Kei harus jadi pemersatu keluarga,” harap Kasihiw.
KENN