Koreri.com, Jayapura – Mananwir Keret Sroyer menyambangi kediaman calon Gubernur Papua Benhur Tomi Mano, Senin (11/11/2024).
Kedatangan Mananwir Keret Sroyer ini dalam rangka klarifikasi atas video viral yang sempat menghebohkan jagat Papua belum lama ini.
Usai pertemuan itu, Mananwir Keret Sroyer Samuel Sroyer mengatakan dalam waktu dekat harus melakukan perdamaian dengan Benhur Tomi Mano sebagai calon Gubernur dan Yermias Bisai sebagai calon Wakil Gubernur Papua.
“Saya nyatakan bahwa kami keluarga besar Sroyer sudah mempersiapkan diri untuk melaksanakan perdamaian secara adat,” ujarnya.
“Kami siap menyambut bapak BTM di Biak untuk melakukan perdamaian secara adat. Dan perdamaian itu kami lakukan sebagai perdamaian yang abadi karena sacral,” tandas Samuel.
Sementara terkait hal -hal yang menyangkut demokrasi politik, ia mempersilakan Cagub BTM dan wakilnya untuk terus berjuang.
“Tetapi kehadiran beliau di Biak kami sangat mendukung sekali. Kami akan melakukan perdamaian adat itu dengan menggelar pertemuan akbar bersama keluarga Sroyer dan paguyuban serta saudara-saudara lain dari keluarga besar Sroyer di tempat otoritas adat kami,” imbuhnya.
“Saya sendiri sebagai Mananwir Keret menyatakan bahwa tidak bisa berlama-lama untuk menahan masalah ini, harus cepat selesai. Supaya apa yang kita idamkan dapat berjalan dengan baik. Syowi salam hormat dari Biak,” pungkas Samuel.
Sementara terkait laporan Wiliem Sroyer ke Polda Papua, Samuel Sroyer mengatakan masalah itu di pisahkan dari keluarga Keret karena menyangkut pribadi Wiliem Sroyer dan tidak menyeluruh untuk orang Biak.
“Menyangkut saudara kami itu saya pisahkan dari keluarga Keret karena beliau juga tetap berprinsip dengan dia punya sehingga dia tetap jalani apa yang dia punya. Saya sebagai Keret saya harus menjalani apa yang saya punya secara menyeluruh untuk orang Biak,” sambungnya.
Terkait situasi politik yang terjadi selama ini Manawir Keret menegaskan akan mengakhirinya dengan melakukan tatap muka dengan BTM di Jayapura dan selanjutnya di Biak bertempat di para-para adat.
“Secara pribadi kami dua sama-sama saling memaafkan. Jadi beliau menyatakan permohonan maaf dan saya terima itu dan saya juga menyatakan permohonan maaf kepada beliau tetapi nanti indah pada waktunya ketika kami ketemu di Biak,” pungkasnya.
SAV