Koreri.com, Sorong – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat Daya menggelar High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Hotel Rylich Panorama Kota Sorong, Jumat (14/2/2025).
HLM kali ini membahas program dan langkah-langkah strategis pengendalian inflasi guna menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan bahan pokok menjelang Bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2025.
Hadir dalam HLM ini, PJ Gubernur PBD yang diwakili PJ Sekda Jhoni Way, Asisten I Rahman, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Papua Barat Setian, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Papua Barat Merry, beberapa perwakilan OPD terkait, Bulog, Pelindo, serta tamu undangan lainnya.
Kantor BI dan BPS Papua Barat secara khusus menyoroti potensi inflasi tinggi di Maret 2025.
Kepala BI Perwakilan Papua Barat,Setian dalam keterangan persnya mengatakan HLM ini perlu dilakukan untuk mengendalikan inflasi harga kebutuhan pokok masyarakat agar tetap terjaga.
“Karena saat ini kita deflasi terutama disebabkan harga listrik yang turunnya cukup signifikan dan adanya program pemerintah yang memberikan subsidi atau diskon selama 2 bulan yang impactnya ada di bulan Januari dan Februari sehingga kita perlu merumuskan langkah atau hal pemantauan harga-harga pangan dimana kita melakukan pengendalian inflasi pangan,” ungkapnya.
Sementara, Kepala BPS Papua Barat, Merry mengatakan jelang Bulan Ramadhan kebutuhan pokok masyarakat perlu dicukupkan hingga tidak terjadi kelangkaan.
“Untuk itu perlu dijaga Ketersediaan stok, keterjangkauan harga, komunikasi yang efektif dan kelancaran distribusi agar komoditi komoditi di wilayah Papua Barat Daya tidak terjadi inflasi yang terlalu tinggi atau deflasi yang terlalu dalam,” imbuhnya.
HLM diakhiri penandatanganan bersama “Seruan Bersama Bijak Belanja” bertujuan mengajak masyarakat agar berbelanja secara bijak guna menghindari lonjakan harga dan kelangkaan bahan pokok saat hari raya.
ZAN