Koreri.com, Sorong – Penjabat Wali Kota Septinus Lobat menghadiri High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Pemerintah Kota Sorong bersama Bank Indonesia Perwakilan Papua Barat bertempat di Gedung Lambert Jitmau (Gedung LJ) Sorong, Rabu (6/3/2024).
Pj Walkot mengawali sambutannya mengapresiasi kegiatan ini.
“Atas nama Pemerintah Kota Sorong, kami memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas penyelenggaraan kegiatan ini guna mempererat sinergi dan kolaborasi dalam kegiatan pengendalian inflasi khususnya menjelang Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN) tahun 2024,” ungkapnya.
Dikatakan Pj Walkot, inflasi merupakan salah satu indikator penentu keberhasilan pembangunan ekonomi.
Dengan tingkat inflasi yang tinggi mengakibatkan daya beli masyarakat menurun terhadap barang atau jasa yang dibutuhkannya. Laju inflasi yang tinggi juga akan memberikan dampak terhadap peningkatan kemiskinan.
Semakin terkendalinya inflasi hingga sekarang, merupakan hasil sinergi pengendalian inflasi di Kota Sorong yang semakin solid, seiring didukung berbagai program yang semakin intensif dan terarah antar jajaran pemerintah daerah dan forkopimda dalam mengawal pengendalian inflasi.
“Alhasil dalam pencapaian TPID Kota Sorong, inflasi berada pada angka 1,57 % yang dimana lebih rendah dari inflasi nasional bulan Februari sebesar 2,75%,” bebernya.
Diakui Lobat, untuk Kota Sorong, TPID dan Forkopimda selalu aktif dalam berkoordinasi terkait kondisi inflasi dan sering melakukan peninjauan dan inspeksi mendadak di sejumlah tempat distributor barang dan pasar.
Hal itu bertujuan untuk bagaimana mengetahui secara langsung laju pertumbuhan perekonomian yang tentunya akan berdampak pada peningkatan inflasi dalam menghadapi HBKN tahun 2024 ini.
“Oleh karena itu, saya berharap koordinasi dan sinergi antar dinas/instansi yang telah terjalin baik melalui TPID dan gerakan nasional pengendalian inflasi pangan dapat dipertahankan bahkan lebih ditingkatkan lagi. Dan melalui kegiatan hari ini, bisa memberikan kita manfaat positif dalam semangat kita untuk mengantisipasi secara bersama-sama dalam pengendalian inflasi daerah,” harapnya.
Lebih lanjut, Lobat mengungkapkan, momentum saat ini terutama menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri, perlu ada sebentuk kolaborasi dalam upaya antisipasi.
“Secara umum, peningkatan harga terutama terjadi pada periode h-10 Ramadhan, h+10 Ramadhan, dan h+10 Lebaran menjadi momen penting pengawasan untuk mengantisipasi kenaikan harga pangan di masyarakat. Maka, diperlukan keterlibatan proaktif kita semua terutama TPID, pihak pengendali inflasi pangan serta stakeholder lainya untuk menjaga stabilitas tata kelola harga pokok komoditas pangan,” harapnya.
Lobat menegaskan pula, kesiapan Pemkot Sorong sangat diperlukan dalam menghadapi hari raya Idul Fitri 2024, di tengah meningkatnya aktivitas dan mobilitas masyarakat dalam menghadapi momen ini.
“Sinergitas TPID dengan pihak terkait juga sangat diperlukan, khususnya dalam upaya stabilisasi harga, pengelolaan permintaan, menjaga kelancaran distribusi, serta menjamin ketersediaan yang sejalan dengan program 4k (keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif),” tegasnya.
Lobat tak lupa menyampaikan harapannya.
“Semoga High Level Meeting TPID Kota Sorong dapat memberikan berbagai solusi atas tantangan-tantangan yang kita hadapi dalam mewujudkan stabilitas perekonomian, dan mewujudkan masyarakat yang sejahtera,” pungkasnya.
Hadir dalam kegiatan ini, Kepala perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat, Forkopimda, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID, serta stakeholder di wilayah kota Sorong.
ZAN