Label Teroris Hanya Bagi Kelompok Tertentu, Tidak Untuk OAP

Komjen PW Label Teroris
Kepala Badan Intelejen dan Keamanan Polri, Komjen Pol. Paulus Waterpauw

Koreri.com, Jakarta – Kepala Badan Intelejen dan Keamanan Polri, Komjen Pol. Paulus Waterpauw jadi narasumber pada giat Dialog Kebangsaan Lintas Generasi Papua.

Tema yang diusung “Masih Saktikah Pancasila Meredam Isu Separatisme dan Terorisme di Bumi Cenderawasih ?”

Kegiatan berlangsung di Gedung GWS FK UKI Cawang, Jakarta Timur yang dihadiri 80 peserta dan 120 orang secara online (zoom meeting).

Adapun narasumber dalam kegiatan tersebut, Komjen Pol. Drs. Paulus Waterpauw (Kabaintelkam Polri), Ambassador Freddy Numberi (Ketum FORSEMI Papua), Yenny Wahid (Ketua The Yenny Wahid Institute), Dr. Melyana Pugu (Ketua Pusat Studi Indo Pasifik Uncen) dan Prof. Cahyo Pamungkas (LIPI).

Dengan host : Dr. Angel Damyanti dan Dr. Rini S, Mondow (Ketua Pusat Kajian UI)

Komjen Waterpauw, menyampaikan akar permasalahan di Papua, sejak awal era reformasi hingga penetapan teroris oleh Pemerintah kepada kelompok separatis bersenjata di Papua.

“Labelisasi terorisme yang muncul hanya ditujukan kepada kelompok- kelompok  tertentu, tidak untuk orang asli Papua (OAP, red). Aksi mereka ini (separatis, red) sudah keluar dari adat dan  masuk ke tahap brutal. Namun ini dimanfaatkan untuk propaganda para kelompok tertentu,” terang Kabaintelkam.

Oleh karena itu, jika ingin menyelesaikan permasalahan Papua maka dibutuhkan peran Pemerintah, MRP sebagai perwakilan kultur masyarakat perempuan di Papua, serta DPRP.

Sementara itu, Ambassador Freddy Numberi, mengakui musuh bersama saat ini adalah korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

“KKN ini perlu bersatu untuk memeranginya,” pungkasnya.

SEO