Koreri.com, Biak – Jumlah UMKM di tanah air mencapai 64,2 juta unit usaha, tetapi rasio kewirausahaan Indonesia saat ini, baru mencapai 3,47 persen.
Indonesia harus mempercepat laju kewirausahaan nasional agar mampu mencapai tingkat rasio kewirausahaan negara-negara lain.
Percepatan laju kewirausahaan nasional menjadi komitmen pemerintah dengan diterbitkannya Peraturan Presiden No 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional 2021-2024. Melalui Kementerian Koperasi dan UKM, rasio kewirausahaan di tanah air ditargetkan mencapai 3,95 persen pada 2024.
“Rendahnya rasio kewirausahaan ini adalah karena absennya satu instrumen penting pada diri UMKM Indonesia, yaitu: jiwa kewirausahaan. Banyak faktor yang menjadi penyebab hal ini, antara lain latar belakang, tingkat pendidikan, sikap dan motivasi UMKM itu sendiri,” ungkap Asisten Deputi Pengembangan Ekosistem Bisnis, Deputi Kewirausahaan, Kementerian Koperasi dan UKM Irwansyah Putra Panjaitan, pada kegiatan Workshop Peningkatan Kapasitas Wirausaha Melalui PLUT KUMKM dan Perguruan Tinggi di Biak Numfor Papua, Rabu (30/11/2022).
Workshop yang diikuti 100 peserta hasil kurasi Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Biak Numfor dan IISIP YAPIS, Biak yang juga dihadiri oleh Wakil Bupati Biak Numfor, Calvin Mansnembra S.E.,M.BA.
Irwansyah dalam sambutannya mengatakan pelaku usaha tanpa memiliki jiwa kewirausahaan akan sulit melakukan inovasi, mapan dan berkembang sebagai usaha yang berkelanjutan.
Oleh sebab itu, hadirnya Perpres 2 Tahun 2022 ini dalam rangka membangun strategi untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan baik kepada wirausaha baru maupun pelaku usaha yang sudah berjalan.
“Workshop ini akan menjadi kesempatan berharga bagi peserta pelaku UMKM di Biak, untuk dapat mempelajari bagaimana meng-explore jiwa kewirausahaan, menumbuhkan sikap, perilaku serta menggali pengetahuan dan keterampilan berwirausaha. Kita menghendaki tumbuh wirausaha-wirausaha hebat di Biak dengan jiwa kewirausahaan yang tinggi,” ungkap Irwansyah.
Dia juga menyampaikan salah satu sarana dalam pengembangan kewirausahaan nasional adalah melalui Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (PLUT KUMKM).
Mulai tahun ini juga Kabupaten Biak Numfor memiliki PLUT KUMKM yang pembangunannya telah rampung dan akan diresmikan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, KH. Ma’ruf Amin dan dihadiri oleh Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki pada 2 Desember 2022.
Seiring dengan hadirnya PLUT KUMKM di Kabupaten Biak Numfor, Irwansyah mendorong Pemerintah Daerah untuk segera membentuk kelembagaan PLUT KUMKM menjadi UPTD atau BLUD serta mengalokasikan anggaran operasional PLUT KUMKM. Selain itu juga, mengalokasikan anggaran penunjang berupa program dan kegiatan PLUT KUMKM dan merekrut SDM pengelola dan konsultan pendamping PLUT KUMKM, sesuai komitmen Bupati pada saat mengusulkan PLUT KUMKM kepada pemerintah pusat.
“Saya harap PLUT dapat melayani pelaku UMKM Biak secara prima untuk menghasilkan wirausaha mapan dengan usaha yang inovatif dan berkelanjutan, menggali potensi unggulan daerah menjadi produk yang mampu berdaya saing secara nasional bahkan global melalui 9 fungsi layanan PLUT,” harapnya.
Sebagai informasi, saat ini terdapat 74 PLUT KUMKM yang sudah berjalan di seluruh Indonesia. Tahun ini, terdapat 7 PLUT KUMKM yang mendapatkan kesempatan untuk Revitalisasi, dan pembangunan 13 PLUT KUMKM baru melalui anggaran DAK Fisik Penugasan Tematik Destinasi Prioritas Pariwisata dan Sentra IKM Bidang UMKM TA. 2022.
Kabupaten Biak Numfor merupakan salah satu dari 20 daerah yang memperoleh alokasi pembangunan PLUT KUMKM melalui DAK tersebut dan merupakan PLUT KUKM pertama di Provinsi Papua.
HDK