as
as

Komisi I DPR Papua Minta DPR RI Tak Perkeruh Suasana

Tan Wie Long3 kORERI 1

Koreri.com, Jayapura (17/11) – Komisi I DPR Papua bidang Pemerintahan, Politik, Hukum dan HAM menghimbau kepada semua pihak untuk menahan diri menanggapi persoalan di Tembagapura.

“Pihak-pihak yang hanya sebatas mendengar persoalan Tembagapura, kami himbau untuk tidak memperkeruh suasana dengan membuat pernyataan-pernyataan yang rumit dan memancing suasana semakin keruh,” himbau Wakil Ketua Komisi I DPR Papua, Tan Wie Long.

Tan kemudian meminta kepada DPR-RI agar tidak gegabah menyampaikan segala sesuatu khususnya dalam menyetujui hal-hal yang sifatnya ada tindakan represif yang dilakukan pihak Kepolisian maupun TNI.

Pasalnya, pernyataan-pernyataan tersebut telah menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

“Kini di tengah-tengah masyarakat berkembang isu bahwa seolah-olah di kabupaten Mimika ada masalah yang cukup kompleks dan tidak bisa diselesaikan,” bebernya.

Olehnya itu, ia meminta Pemerintah Provinsi Papua untuk tetap menjadi garda terdepan dalam menyelesaikan kasus penembakan yang terus terjadi belakangan ini di Tembagapura.

“Persoalan di kampung Banti maupun di Tembagapura tidak bisa diselesaikan langsung oleh pihak aparat keamanan dari TNI/Polri untuk melakukan negosiasi tanpa mendahulukan pihak pemerintah yang mempunyai kewenangan,” ungkap Tan.

Hal-hal yang berkaitan dengan persoalan di Tembagapura harus di bawah kendali Pemerintah daerah setempat dengan berperan aktif untuk bisa melakukan lobi-lobi bersama-sama dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama.

Menurutnya tidak ada persoalan yang tidak bisa diselesaikan di Papua dan pihaknya yakin Pemprov mampu untuk mengatasi masalah ini dan dapat menyelesaikannya.

Untuk itu, Tan meminta TNI dan Polri untuk tetap menunggu hasil negosiasi yang dilakukan Pemprov Papua.

“Jangan melakukan sebuah tindakan yang nantinya warga masyarakat sipil juga yang kembali menjadi korban,” tegasnya.

Tan mengingatkan Pemda untuk tidak meninggalkan persoalan yang terjadi di Tembagapura karena akan banyak korban jika dibiarkan.

“Kasus di Tembagapura harus segera diselesaikan agar tidak ada pihak ketiga yang masuk,” tukasnya.

VMT

as