Koreri.com, Jayapura (27/1) – Tim kesehatan yang terdiri dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Tim Kesehatan TNI dan Kementerian Kesehatan yang diterjunkan ke Kabupaten Asmat, Papua dalam rangka penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) campak dan gizi buruk dilaporkan berhasil menjangkau dan melayani 117 kampung yang tersebar di kabupaten itu.
“Timkes terpadu gelombang pertama harusnya sudah ditarik karena berhasil melayani anak yang terserang campak dan gizi buruk di 117 kampung yang tersebar di Asmat,” ungkap Yusuf Wona yang merupakan anggota tim kesehatan terpadu dari Dinkes Papua ketika dikonfirmasi dari Jayapura, Sabtu.
Tim terpadu gelombang pertama berhasil menekan penyebaran kasus campak dan gizi buruk di 117 kampung dan melaporkan hasil evaluasinya atas penanganan KLB pada 23 Januari 2018 serta hasil evaluasinya telah dilaporkan juga kepada satuan tugas kesehatan dari Kementerian Kesehatan.
“Hasil data evaluasi ini diserahkan di sela-sela pertemuan sekaligus pelepasan satuan tugas (satgas) kesehatan terpadu dari Kementerian Kesehatan,” jelasnya.
Seperti diketahui, Satgas kesehatan terpadu yang dikirim ke Asmat merupakan gabungan personel dari beberapa rumah sakit di Jakarta termasuk beberapa dokter spesialis dan perawat, Tim Gabungan Kesehatan TNI yakni AD, AL, dan Polri serta LSM seperti Dompet Duafa.
Satgas kesehatan terpadu akan melanjutkan pelayanan kesehatan yang sudah dilakukan tim kesehatan terpadu gelombang pertama di 117 kampung yang ada di Asmat.
“Pelayanan kesehatan sudah dimulai sejak Kamis (25/1) selama 10 hari ke depan untuk rehabilitasi, pencegahan, dan pengobatan sebagai kelanjutan dari tim kesehatan terpadu gelombang pertama,” ujarnya.
MP-RR