Koreri.com, Saumlaki – Ribuan nelayan di Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) yang dibina PT. Astra Internasional Tbk bekerja sama dengan UKM Center Universitas Indonesia (UI) kini mulai menuai hasil.
Tak sedikit dari mereka mengakui, telah mengalami peningkatan ekonomi dalam keluarga setelah menjalani pembinaan selama 10 bulan.
Sekretaris Kelompok Nelayan dari Desa Weratan, Benoni Lodar mengakui kehidupan ekonomi keluarga dan kelompoknya meningkat setelah 10 bulan di bina PT. Astra dan UKM Center UI.
Pasalnya, dengan adanya binaan dari PT. Astra dan UKM Center ini bisa mendorong kelompoknya untuk bisa mandiri.
“Jadi kalau 1 bulan itu dihitung rata-rata yang paling minim saja bisa mencapai 10 – 12 juta per orang. Ini naik 2 kali lipat dari sebelumnya kami bekerja dengan perusahaan ikan lainnya,” tandasnya.
Atas capaian itu, Lodar mengapresiasi kepedulian PT. Astra yang telah membantu masyarakat nelayan di Tanimbar.
“Kami juga sangat mensyukuri ini karena kehidupan ekonomi keluarga dan kelompok kami menjadi lebih baik dan harapan kami, program ini dapat terus berjalan,” harapnya.
Untuk diketahui, PT Astra Internasional Tbk sejak 10 bulan lalu telah menjalankan program pembinaan bagi para nelayan di Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT).
Tak sendiri, PT. Astra menggandeng UKM Center Universitas Indonesia (UI) guna memaksimalkan program yang diluncurkan.
Hingga saat ini, sejumlah pencapaian atas manfaat program dimaksud kini mulai menunjukkan hasil.
“Pencapaian-pencapaian yang sudah diperoleh dan jumlah masyarakat yang sudah tercover telah ditafsirkan UKM Center FEB sebanyak 2.181 orang dimana kabupaten Kepulauan Tanimbar sebanyak 1.128 orang yang tercover,” rinci Koordinator UKM Center UI T. M. Zakir Machmud, Ph.D di aula Hotel Galaxi, pekan kemarin.
Dikatakannya jumlah ini lebih tinggi dibandingkan dengan kabupaten yang tercover dalam UKM Center di Pulau Buru.
“Antusias dari para nelayan di Tanimbar ini sangat tinggi dan ini menunjukan jumlah masyarakat yang terpapar dari program ini jauh lebih besar dari kabupaten lain,” cetus Zakir.
Menurutnya, penyerapan tenaga kerja baru sebanyak 63 orang dimana peningkatan pendapatan rata-ratanya 14,9 persen namun di kepulauan Tanimbar itu mencapai 23,65 persen yang tentu lebih tinggi dari rata-rata.
“Ini adalah sebuah pencapaian yang baik. Produk terserap pasar juga rata-rata sudah 95 persen ke atas dan di Tanimbar juga sudah cukup tinggi mencapai 94 persen. Ditambah lagi, sudah terbentuk 13 Kelompok Usaha Bersama (KUB) dan 9 nya ada Kepulauan Tanimbar. Ini menunjukkan antusiasme yang cukup tinggi dari rekan-rekan nelayan,” sambung Zakir.
Fasilitas akses permodalan di KKT dari Kementrian Kelautan dan Perikanan yang mencapai Rp500 juta telah disetujui.
Dirincikan pula, fasilitas hasil tangkapan di PPLI yang juga binaan perusahaan Astra di Kabupaten Buru sudah mencapai 3,3 ton.
Hal itu diharapkan dapat terjadi juga di Kepulauan Tanimbar dimana PPLI juga bisa masuk ke KKT untuk menyerap hasil-hasil tangkapan.
Lanjut Zakir, ada juga bantuan dana untuk kas kelompok melalui lomba yang digelar dimana juara ketiga di raih oleh kelompok nelayan Desa Matakus dengan hadiah uang tunai Rp2.000.000, Juara ke-2 oleh Desa Fursui dan juara pertama Desa Weratan dengan uang tunai Rp 5.000.000
“Jadi, informasi dari fasilitator di lapangan, banyak juga desa lain yang berminat dan mau bergabung dalam program ini. Semoga bisa meningkat lagi jumlahnya, sehingga makin banyak desa di Kepulauan Tanimbar ini yang berkembang menuju mandiri,” harapnya.
Dari pendapatan yang tidak ada sama sekali sebelumnya, atau yang sudah ada menjadi bertambah dan dapat mengatasi kebutuhan pada kelompok-kelompok binaan masing-masing.
SML