Koreri.com – Bertahun-tahun, sejumlah penampakan Bigfoot, makhluk misterius yang berjalan tegap terekam kamera di wilayah Pacific Northwest, Amerika Serikat.
Banyak ilmuwan menolak keberadaan makhluk yang dianggap mitos semata itu dan menyebutnya sebagai salah identifikasi dan hoax semata.
Namun demikian, teori konspirasi memberikan harapan cerah dengan adanya 22 halaman dokumen negara yang dipublikasikan kepada umum yang membuka tabir hasil investigasi sampel yang ditenggarai berasal dari makhluk misterius itu.
Dokumen-dokumen dari tahun 70-an tersebut menampilkan korespondensi antara agen federal AS dan Pusat Informasi dan Pameran Big Foot di Oregon mendiskusikan sampel yang diberikan kepada FBI oleh seorang entusias Bigfoot bernama Peter Byrne.
Byrne diketahui mengirimkan 15 rambut yang menempel pada sepotong kulit yang diklaim berasal dari Bigfoot kepada ilmuwan pemerintah dan meminta mereka untuk melakukan penelitian mendalam terhadap sampel yang Ia kirimkan.
Dalam sebuah surat yang dikirimkan, asisten direktur FBI Jay Cochran setuju untuk melakukan pengujian terhadap sampel itu dengan mengedepankan nilai-nilai penelitian ilmiah.
”Kita jarang menemukan rambut yang sulit untuk diidentifikasi dan 15 helai rambut yang kita miliki dan menempel pada sepotong kulit, adalah yang pertama kita dapatkan dalam enam tahun terakhir dan dirasa sangat penting,” tulis Cochran.
Namun demikian hasil pengujian menyatakan bahwa sampel itu bukan milik Bigfoot, melainkan berasal dari sejenis hewan dari keluarga rusa.
Sampel tersebut telah dikembalikan kepada Byrne dan investigasi ringkas FBI ditutup pada tahun 1977.
Namun, menurut Byrne, yang saat ini berusia 93 tahun, hasil investigasi FBI tidak menghancurkan misinya untuk membuktikan keberadaan mahluk yang dianggap mitos tersebut.
Berbicara kepada CNBC, Ia mengatakan bahwa hal itu adalah sebuah tantangan besar yang perlu dibuktikan dan Ia masih secara aktif mencari makhluk tersebut bahkan sampai sekarang.
Banyak penjelasan yang diberikan terkait penampakan Bigfoot selama bertahun-tahun.
Beberapa ilmuwan bahkan menyebutnya sebagai salah identifikasi terhadap hewan besar seperti beruang hitam.
Pada 2017 lalu, Lembaga Penelitian Big Foot mengejutkan dunia dengan mempublikasikan sejumlah foto yang diklaim sebagai Bigfoot remaja.
Publikasi itu menyebabkan kehebohan dunia maya, tetapi Komisi Game Pennsylvania dengan cepat menyanggah hal itu dan mengklaim foto-foto yang beredar adalah milik seekor beruang yang mengalami kelaian kulit.
Foto-foto itu menyebabkan argumentasi panjang diantara para ilmuwan, yang beberapa diantaranya mengklaim bahwa proporsi lengan dari hewan itu tidak mirip dengan yang dimiliki oleh beruang.
Namun, mereka yang percaya pada keberadaan Bigfoot dan kelompok yang menolak sepaham bahwa banyak dari penampakan makhluk misterius yang dilaporkan hanyalah hoax semata.
ARD
Sumber: Express.co.uk