Koreri.com, Biak – Sebanyak 500 lebih peserta didik baru SMA Negeri 1 Biak Kota mengikuti kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) yang berlangsung selama 3 hari, 15 – 17 Juli 2019.
Plt. Kepala SMAN 1 Biak Kota, Ruben Faknik, S.Pd yang dikonfirmasi membenarkan itu.
“Kami perlu menyampaikan bahwa siswa yang mengikuti PLS pada SMAN 1 Biak Kota tahun 2019 ini sebanyak 500 orang lebih. Kondisi ini dikarenakan semua orang tua murid memaksa untuk menyekolahkan anaknya di sekolah ini,” terangnya.
Diakui Ruben, jumlah siswa pada tahun ini lebih meningkat dibandingkan dengan tahun lalu.
Hal itu disebabkan kepercayaan orang tua yang pada akhirnya tidak memperhatikan kuota anak-anak dan juga kuota kelas sehingga siswa yang mengikuti PLS bisa sebanyak ini.
Ruben secara khusus juga memberikan apresiasi kepada Komandan Lanal Biak yang telah melakukan kunjungan pada kegiatan PLS di SMAN 1 Biak Kota.
Menyambung pernyataan Danlanal setempat, Ruben mengatakan, materi yang di laksanakan pada PLS SMAN 1 Biak Kota tahun ini adalah wiyata mandala, tata tertib, narkoba, HIV/AIDS hingga materi- materi kurikulum.
Sasaran kegiatan PLS ini, ada pada beberapa item yang disampaikan yaitu sosialisasi karakter juga pembentukan karakter di mana di dalamnya ada kedisiplinan sehingga anak- anak ini benar-benar disiplin,” sambungnya
Juga menata karakter sehingga siswa bisa mengerti tata tertib yang ada di SMAN 1 Biak Kota, dan hal ini yang menjadi patokan dasar bagi mereka.
“Karakter itu yang lebih utama dalam proses pembelajaran di SMAN 1 Biak Kota, dan anak- anak ini kami harapkan bisa mendapatkan proses karakter yang baik, kemudian dapat di bimbing dan dibina secara baik apabila mereka mengerti tata tertib itu dengan baik,” sambungnya.
Disamping itu, materi kurikulum harus disampaikan kepada seluruh peserta didik sehingga mereka mengenal proses pelaksanaan kegiatan dan proses pembelajaran yang akan berlangsung di SMAN 1 Biak Kota.
“Tahun ini juga, kami dari SMAN 1 Biak Kota akan melakukan sonasi ke beberapa sekolah menindaklanjuti kepercayaan yang diberikan Kementerian RI sebagai pilot project untuk melaksanakan sosialisasi K13,” tuturnya.
Diantaranya, SMAN 1 Samber, SMA YPK Urfu, SMA YPK 2 Mandala dan SMAN Warsa.
“Hal ini kami lakukan sehingga proses pelaksanaannya dapat dilakukan pemerataan tentang sistem proses pembelajaran KBM yang berkarakter dan semua sekolah bisa melakukan sistem K13 agar sama dalam proses pendidikan,” tukasnya.
DENS DK