Koreri.com, Jayapura – Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus penembakan di Kabupaten Intan Jaya yang dibentuk Menko Polhukam, Mahfud MD bertemu Kapolda Papua, Irjen Pol. Paulus Waterpauw dan Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Herman Asaribab di Mapolda setempat, Kamis (8/10/2020).
Ketua TGPF Sugeng Purnomo, mengatakan bahwa tim ini dibentuk oleh Menkopolhukam berdasarkan keputusan Nomor 83 Tahun 2020 yang dibagi menjadi dua.
Tim pertama dengan tujuan Kabupaten Intan Jaya dan tim kedua menuju ke Kota Jayapura.
“Kedatangan kami ke Papua dengan tujuan yang sama tapi tugas kami berbeda. Kemarin kami sudah melakukan pertemuan dengan Pemerintah Provinsi Papua, dan hari ni kami bertemu dengan Jajaran Polda Papua dan Kodam XVII/Cenderawasih,” ungkapnya.
Mantan Kajati Papua itu menjelaskan, TGPF diberikan waktu bekerja selama 2 minggu untuk mempercepat pengumpulan data bahan dan keterangan – keterangan terkait rentetan penembakan yang menewaskan warga sipil dan anggota TNI di Kabupaten Intan Jaya.
Menurutnya, tim TGPF Komitmen untuk mencoba memaksimalkan waktu 2 minggu yang pertama untuk bisa menyelesaikan dan mengumpulkan data-data terkait kasus kekerasan yang terjadi di Kabupaten Intan Jaya.
“Apabila dalam waktu 2 minggu ternyata masih dianggap kurang, maka kami dikasih kesempatan lagi hanya 1 Minggu, jadi praktek maksimal hanya 3 minggu,” ujarnya.
Dikatakan, tim ini bukan merupakan kegiatan yang sifatnya proyustisial, karena proyustisial atau penegakan hukum itu tugas Polda Papua dan jajarannya.
“Kami hanya mengumpulkan bahan dan keterangan untuk kita berikan masukan dalam hal ini pada Pak Menkopolhukam untuk diberikan saran pendapat kepada Pemerintah. Kami tidak sendiri karena didalam tim ini juga ada beberapa tokoh Papua yang akan membantu selama kami selama kegiatan kami ini,” sambungnya.
Sementara itu, Kapolda Papua mengucapkan selamat datang kepada rombongan TGPF di yang dibentuk oleh Menkopolhukam di Polda Papua.
“Kami siap membantu agar kegiatan selama di Papua dapat berjalan dengan lancar sesuai harapan kita bersama,” kata Jenderal Paulus Waterpauw.
VER