as
as

Praktik Mafia Marak di PPI Hamadi, Ini Modusnya

PPI Hamadi3
Lokasi PPI Hamadi, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Papua

Koreri.com, Jayapura – Praktik mafia ikan selama ini dilaporkan marak terjadi di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Hamadi, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura.

Salah satu praktik dimaksud yaitu berupa modus pemotongan 10 persen dari hasil penjualan ikan.

Kondisi ini telah lama membuat resah para nelayan di ibukota Provinsi Papua tersebut.

Sumber media Koreri.com dalam penuturannya mengakui bahwa banyak praktik mafia yang marak di PPI Hamadi menyebabkan para nelayan kesulitan menjual hasil tangkapan keluar Papua dan tidak pernah mengembangkan usahanya.

Ia mencontohkan, bahwa dari hasil penjualan tangkapan ikan nelayan dipotong 10 persen untuk diberikan kepada yang menjual hasil tangkapan nelayan tersebut.

“Jadi, dari hasil tangkapan para nelayan yang terjual di potong 10 persen, padahal itu tidak ada aturan yang mengatur pemotongan 10 persen. Jika hasil tangkapan nelayan terjual 5 juta rupiah kemudian dipotong 10 persen atau 500 ribu berarti sisa 4,5 juta,” kata sumber yang menolak namanya dipublis di Jayapura, Minggu (25/4/2021).

Yang lebih parah lagi, armada yang digunakan nelayan selama bertahun-tahun ini tenyata bukan milik pribadi.

“Jadi, itu bukan milik pribadi para nelayan tapi itu seperti sistem kontrak dengan pemilik armada laut yang tinggalnya di sekitar PPI Hamadi,” bebernya.

Bahkan, dari hasil penjualan tangkapan nelayan setelah dipotong 10 persen masih di bagi dua lagi dengan pemilik armada.

“Jadi, kalau hasil tangkapan terjual Rp5 juta dipotong 10 persen sisa Rp 4,5 juta masih di bagi dua dengan pemilik armada belum di termasuk biaya BBM untuk kembali melaut. Makanya kenapa para nelayan merasa tidak diperhatikan,” sambungnya.

Untuk itu, sumber meminta perhatian dari Pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Jayapura dan Provinsi Papua guna menyikapi pratik-praktik kotor tersebut.

Ia mengaku prihatin dengan kondisi pratik mafia di PPI Hamadi yang sangat meresahkan nelayan OAP maupun Nusantara di Kota Jayapura.

“Pemerintah Kota Jayapura dan Provinisi Papua harus turun tangan melihat kondisi para nelayan dan juga bertindak cepat mengatasi kondisi ini. Kalau tidak segera diatasi berarti Pemerintah juga mendukung praktik para mafia di PPI Hamadi ini,” pungkasnya.

NOAP

as

Respon (1)

  1. saran saja , kalo bisa buat pengusaha perahu jaring ,atau bagang kalo bisa sampah plastik PEMBUNGKUS ESBATU , jangan di buang kelaut,, tolong diisi di karung bawa ke daratan,

    jangan cuma tau , cari makan saja , jaga kebersihan laut , karna dari s2 kita makan

Komentar ditutup.