as
as

“Taman Wisata Mangrove Klawalu” Terwujudnya Mimpi Yonas Malibela dan Rudolf Yarangga

Taman Wisata Mangrov Kota Sorong
Taman Wisata Mangrove Klawalu, Kota Sorong, Provinsi Papua Barat

Koreri.com, Sorong – Sejak 2019 lalu, telah hadir satu destinasi wisata baru di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat.

Lokasinya terletak tepat di Km 12, Distrik Sorong Timur, Taman Wisata Mangrove Klawalu namanya.

Pertanyaannya, kapan munculnya ide hingga tercetus pembangunan destinasi yang kini jadi langganan masyarakat setempat, Papua Barat maupun berbagai wilayah lainnya di Indonesia ??

Pada tahun 2012 lalu, saya (Rudolf Yarangga) berkunjung dan menemui Bapak Yonas Malibela, Tokoh Masyarakat Moi sekaligus pemilik Hak Ulayat yang menjadi lokasi Taman Wisata Mangrove Klawalu.

Bermula, dalam diskusi kami berdua, Bapak Y. Malibela mengatakan kepada saya :

“Adek Yarangga, kaka punya impian bisa membangun suatu kawasan wisata di lahan kaka,” ungkapnya.

Pria yang akrab disapa Rudie ini langsung menanggapi pernyataan beliau : “Doakan saja kakak, suatu waktu pasti akan terwujud atas perkenaan TUHAN YESUS,” sambut saya kala itu.

Tepat 10 Juni 2016, saya diberi kesempatan oleh Menteri Pariwisata RI saat itu untuk bergabung dan berkarya sebagai pegawainya di Jakarta.

pemilik hak Ulayat Bapak Malibela dan rudi
Pemilik hak ulayat Yonas Malibela (kanan) dan Rudie Yarangga warga Kota Sorong yang saat ini mengabdi di Kementerian Pariwisata RI

Selanjutnya pada 26 – 28 Agustus 2016, saya ditugaskan pimpinan menghadiri Pertemuan Bersama Pengembangan Pariwisata antara Myanmar, Indonesia, Malaysia dan Philipina di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Pada 27 Agustus 2016 dalam kunjungan lapangan ke salah satu destinasi, Taman Wisata Mangrove di Balikpapan dan berkesempatan berdiskusi dengan masyarakat lokal pengelola kawasan tersebut.

Banyak hal saya pelajari dan dapatkan dari masyarakat setempat tentang bagaimana awalnya mereka mengelola DTW ini.

Dimulai dari nol hingga berkembang dan dikunjungi 30.000 wisatawan pertahun.

Guna membangun kawasan itu, partisipasi ditunjukkan diantara mereka, dilakukan secara swadaya.

Dalam penjelasan yang saya dapatkan, ada satu hal yang sangat membuat saya bangga : Membangun secara swadaya tanpa intervensi pemerintah. Dan hutan mangrove yang tumbuh dikawasan ini ditanam oleh masyarakat.

Sekejap saya teringat kembali ke hutan mangrove di Tanah Moi, khusunya di kawasan ulayat milik Bapak Yonas Malibela.

Rudi Jr Lokasi Mangrove awal
Rudie Yarangga saat meninjau kawasan hutan mangrove yang akan jadi lokasi taman wisata, di Km 12 Distrik Sorong Timur, Kota Sorong, Papua Barat

Tak ingin membuang waktu, saya langsung memutuskan untuk berkomukasi dengan beliau dan adiknya melalui sambungan telepon dari atas perahu wisata yang sedang menghantar saya dan tim berwisata.

Dengan penuh haru bahkan sempat meneteskan air mata, saya katakan : Kakak, saya sedang berkunjung di kawasan wisata mangrove di Balikpapan. Disini, masyarakat menanam pohonnya hingga tumbuh subur, lebat sementara yang ada di Tanah Papua, Tanah Moi khususnya kawasan milik kakak itu sudah tumbuh dengan sendirinya.

“Mari kita bangun Tanam Wisata Mangrove di Kota Sorong,” ajak saya.

Saya juga menjelaskan panjang lebar terkait fungsi dan manfaat baik bagi wisatawan, pemilik hak ulayat dan Pemerintah Daerah Kota Sorong.

Setelah memahami betul penjelasan saya, Bapak Yonas Malibela dan adiknya setuju untuk menghadirkan sebuah taman wisata mangrove untuk masyarakat Kota Sorong bahkan se – Sorong Raya, provinsi, pusat hingga mancanegara.

Dan salah satu alasan lagi, saya ingin wujudkan impian Bapak Yonas Malibela yang pernah disampaikan pada tahun 2012, dan inilah jawaban dari TUHAN YESUS.

Survey lokasi Kemenpar Dispar Kota Sorong
Survei lokasi oleh tim Kementerian Pariwisata RI bersama Dinas Pariwisata Kota Sorong

Setelah kembali ke Jakarta dari kunjungan kerja di Balikpapan itu, saya langsung memproses usulan membangun taman wisata mangrove di Kota Sorong melalui program Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Bidang Pariwisata tahun 2017/2018.

Karena kebetulan juga saya adalah “Person In Charge” ( Penanggung jawab) program itu dari Sabang sampai Merauke, Rote sampai Miangas mencakup 542 Kabupaten/kota dan provinsi pada Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata (waktu itu).

Saya kemudian memilih lokasi destinasi wisata baru yang akan dibangun atas seijin Bapak Yonas Malibela, tepatnya di belakang kompleks RSUD Selebesolu Distrik Sorong Timur, Provinsi Papua Barat.

Kebetulan kawasan ini mempunyai sejarah tersendiri bagi saya dan masyarakat yang mendiami kompleks RSUD Selebesolu ( dahulunya RSKD Sorong ).

Dimana, saya dan orang tua berkebun dekat lokasi ini dan melalui sungai disampingnya adalah jalur dimana saya sering diajak melaut oleh ayahku (Alm) semasa masih kanak2.

Prosesi Adat Pemilik Hak Ul Dinaspar kota Sorong kontraktor3
Prosesi Adat oleh Pemilik Hak Ulayat, Dinas Pariwisata Kota-Sorong dan kontraktor yang melaksanakan pekerjaan pembangunan Taman Wisata Mangrove Klawalu

Bahkan lokasi berdirinya taman wisata ini adalah lokasi dimana saya sering diajak oleh ibuku untuk mencari dan menangkap siput, kepiting dan ikan.

“Ah, masa itu sangat berkesan bagi saya pribadi namun juga orang tua dan teman-teman di kompleks RSKD kala itu. TUHAN YESUS BAIK !

Untuk memberikan nama destinasi wisata baru ini, saya dan Bapak Yonas Malibela berdiskusi dan sepakat menamainya : Taman Wisata Mangrove Klawalu Kota Sorong.

Klawalu adalah nama sungai yang mengalir disamping taman ini.

Bulan November 2017, Dinas Pariwisata Kota Sorong akhirnya mendapatkan anggaran DAK Fisik Bidang Pariwisata. Dan proses pembangunan Taman Wisata Mangrove Klawalu dimulai pada tahun 2018.

Setelah proses pengerjaannya selesai, akhirnya Bapak Drs. Lambert Jitmau, Walikota Sorong meresmikan Taman Wisata Mangrove Klawalu pada 16 Mei 2019.

Proses pembangunan ditinjau oleh Tim Kemenpar3
Peninjauan terhadap proses pengerjaan dilakukan oleh tim Kementerian Pariwisata RI

Turut hadir, Rudolf Yarangga selaku perwakilan Kemenparekraf, Anggota DPRD Kota Sorong, pimpinan OPD di lingkup Pemkot Sorong, para tokoh setempat, pemilik hal ulayat, BUMD dan warga masyarakat

Mimpi itu kini terwujud !! Suatu kebahagiaan tersendiri bisa merealisasikan impian Bapak Yonas Malibela, orang asli suku Moi yang mendiami wilayah Sorong.

Jikalau bukan TUHAN YESUS yang berkehendak maka sia-sialah pekerjaan ini.

Untuk itu saya haturkan pujian, hormat, pujian dan syukur tak terhingga buat TUHAN YESUS untuk karya luar biasa bagi suku Moi Sorong.

Terima kasih kepada Menteri Pariwisata melalui Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Biro Perencananaan dan Keuangan Kementerian Pariwisata serta Kementerian PPN/Bappenas dan Kementerian Keuangan RI atas dukungannya.

Resmi Taman Klawalu web
Momen persemian oleh Wali Kota Sorong Lambert Jitmau

Terima kasih Walikota Sorong untuk perhatian dan kerjasamanya yang baik.

Terima kasih untuk Bapak Yonas Malibela dan seluruh keluarga besarnya selaku pemilik ulayat untuk keterbukaan dan ketulusan hati mau menerima pembangunan destinasi wisata baru di atas lahan miliknya, Kota Sorong. Sa salut dan bangga !

Bapak  Yakobus Sedik (Alm) Dinas Pariwisata Kota Sorong, sebagai perintis awal.

Terima kasih saya untukmu karena meskipun didalam kondisi sakit, Bapak terus mendukung proses-proses administrasi sebagai syarat menerima alokasi DAK TA 2018. RIP

Bapak Yance Kambu (Plt) Kadis Pariwisata Kota Sorong yang melanjutkan estafet alm. Bapak Y. Sedik.

Terima kasih khusus buat Ibu Ida Wahyuni (Kasie ODTW) Dinas Pariwisata Kota Sorong kala itu yang sangat luar biasa serta tim yang telah mengikuti seluruh proses awal hingga terwujudnya Taman Wisata Mangrove Klawalu Kota Sorong.

Rudie Yarangga sambutan 1
Rudi Yarangga saat memberikan sambutan pada acara peresmian Taman Wisata Mangrove Klawalu Kota Sorong

“Dan pantang menyerah menghadapi ketegasan saya!”

Terima kasih juga Anak kompleks (Akom) Km12 RSK dan Akom Moyo Km12,5 Kota Sorong atas dukungannya.

Keluarga dan seluruh sahabatku atas sumbangsih saran, masukan serta kritikan yang membangun serta memotivasi sehingga saya bisa terus berkarya untuk Tanah Moi dan Tanah Papua secara keseluruhan.

Terima kasih juga buat pihak-pihak yang sudah meluangkan waktu untuk membangun fasilitasi Taman Wisata Mangrove Klawalu.

Semoga kehadiran destinasi wisata Taman Wisata Mangrove Klawalu dapat menghadirkan suasana baru bagi masyarakat Sorong Raya dan khususnya memberikan manfaat bagi Pemilik hak ulayat dan Pemerintah Daerah Kota Sorong.

Terpisah, warga masyarakat langsung mengapresiasi dan memuji keberhasilan program Kementerian Pariwisata melalui pembangunan Taman Wisata Mangrove Klawalu.

Peta lokasi taman wisata mangrove
Peta lokasi Taman Wisata Mangrove Klawalu, Kota Sorong, Papua Barat / Foto : Istimewa

“Dari pusat saja sudah memberikan karya-karya nyata bagi kemajuan destinasi wisata Nusantara khususnya Tanah Papua apalagi jika diberikan kepercayaan oleh masyarakat Kota Sorong pada 2024 nanti,” puji salah satu pemerhati wisata setempat.

Sumber mengaku optimis pariwisata Kota Sorong akan berkembang pesat.

“Saya optimis Kota Sorong akan menjadi Kota Wisata dan Ekonomi Kreatif Unggul di Tanah Papua,” tandasnya seraya menginginkan adanya perubahan ekonomi yang lebih baik lagi.

“Ketika kita bersatu, kita kuat dan masalah apapun pasti selesai!”

Tepat 16 Mei 2021, Taman Wisata Mangrove Klawalu Kota Sorong berusia 2 Tahun.

Selamat Ulang Tahun ke 3, Semoga bermanfaat bagi orang banyak khususnya Pemilik Hak Ulayat, Masyarakat dan Pemerintah Daerah Kota Sorong.

AND

as