as
as

Koperasi PPS Manokwari Gelar Aksi Rp. 1000,- Untuk Lingkungan

Koperasi Sampah Manokwari
Ketua Koperasi PPS Manokwari Yohanes Ada Lebang,SP.,M.Si.(Foto : Istimewa)

Koreri.com, Manokwari– Berdasarkan data Badan Pusat Statistik  (BPS) Kabupaten Manokwari jumlah penduduk Kabupaten Manokwari tahun 2020  sebanyak 192.633 jiwa, jika dikorelasikan jumlah timbulan sampah yang dihasilkan keluarga dengan asumsi bahwa timbulan sampah yang dihasilkan per orang per hari adalah 0,23 kg/org/hari. Maka, timbulan sampah yang dihasilkan setiap hari di Kabupaten Manokwari sebesar 44.305,59 kg/hari, jika sebulan maka yang didapat timbulan sampah sebanyak 1.329,167,7 kg/bulan atau sekitar 1.329 ton (seribu tiga ratus dua puluh sembilan).

Nilai tersebut masih untuk sampah rumah tangga, jika ditambahkan dengan sampah yang dihasilkan dari rumah makan, hotel, perkantoran, rumah sakit, sekolah, kampus dan pelayanan dan sarana publik lainnya maka dapat diasumsikan timbulan sampah di Kabupaten Manokwari setiap bulannya berkisar  1.500 ton. Ini tanggungjawab bersama dan sangat memprihatinkan jika kita tidak menangani dan mengelolanya secara bersama-sama pula.

Ketua Koperasi Produsen Pengelola Sampah (PPS) Kabupaten Manokwari, Yohanes Ada’ Lebang, mengatakan bahwa  kehadirannya yang beralamatkan sementara di Kampung Buton, Anday Distrik Manokwari Selatan, sesuai amanat Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2021 dan berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor. AHU-009402.AH.01.26 tahun 2021, Tanggal 30 Maret 2021, merupakan binaan pemerintah Kabupaten Manokwari Melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Manokwari.

“Kehadiran kami sebagai bentuk keprihatinan dan kepedulian kami terkait persoalan dan permasalahan sampah menuju Indonesia bebas sampah 2025, khususnya dalam menjaga lingkungan hidup baik di darat maupun dilaut dari pencemaran dan kerusakan yang terjadi  dengan harapan dapat bersinergi dengan seluruh pelaku usaha pengelola sampah, komunitas peduli lingkungan, para pemangku kepentingan termasuk pemerintah Provinsi Papua Barat serta perusahaan dalam mendukung penuh kehadiran kami dalam bentuk bantuan modal atau bantuan lainnya berupa kemitraan “Bapak angkat” maupun pemegang saham dan donatur/sponsoring, sehingga  dapat mendukung perjalanan kami sejak 5 (lima) tahun yang lalu” harap Lebang.

Lanjutnya, Tentu dengan mengemban amanah dari tujuan koperasi itu sendiri adalah menyejahterakan anggotanya dan sesuai dengan prinsip ekonomi kerakyatan, atas asas kekeluargaan dan gotong royong.

Sehingga diharapkan dimasa pandemi Covid-19  ini dapat tetap menggairahkan perekonomian daerah dengan berbagai bidang usaha lainnya yang akan dijalankan, selain dapat meningkatkan pendapatan anggota dan warga lebih dari itu adalah lingkungan terjaga dan bersih serta sehat.

Sambungnya, dengan momentum hari lahir Koperasi yang diperingati setiap tanggal 12 Juli ( tahun 2021 ke 74 tahun) dengan mengusung tema “Transformasi digital Koperasi menuju bisnis modern yang kuat dan bermartabat”, diharapkan semakin banyak yang dapat bersinergi dan berkolaborasi sehingga dapat menjawab persoalan teknologi yang sangat membutuhkan pembiayaan yang sangat besar menuju Manokwari Nol Sampah (Zero waste), dengan rencana “Aksi Rp. 1000,- Untuk Lingkungan”.

Jika hanya dibebankan saja untuk jumlah penduduk Manokwari sekitar 192.633 jiwa dikalikan Rp. 1.000,- maka ada biaya pengelolaan lingkungan sebanyak Rp. 192.633.000,- / bulan dan jika didukung oleh pemerintah dan pelaku usaha/perusahaan melalui biaya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility – CSR) tidak menutup kemungkinan setiap bulannya ada dana pengelolaan lingkungan di Kabupaten Manokwari sekitar Rp. 500 juta / bulan, dan ini sangat memungkinkan secara maksimal menyelesaikan berbagai persoalan lingkungan dan pengelolaan sampah dapat diatasi.

Untuk itu, lebang mengajak semua pihak agar berkomitmen dan dapat dilaksanakan dengan membangun kemitraan pengelolaan bahan daur ulang (limbah/sampah) ini dapat memiliki nilai ekonomis menuju kemandirian financial dengan mewujudkan “Circular ekonomi” yang baik dan bertanggungjawab.

Semoga dengan kehadiran Koperasi Produsen Pengelola Sampah Manokwari ini dapat secara bersama sama, pemerintah, pelaku usaha/swasta dan masyarakat dapat bersama-sama melakukan pengembangannya untuk Manokwari, tidak hanya kolaborasi, sinergitas dan kebersamaan lebih dari itu adalah dalam mendukung “Aksi Rp. 1.000 Untuk Lingkungan” yang digagas untuk pengelolaan sampah yang berkelanjutan (sosial, ekonomi dan ekologi), selain program kerja utama pengolahan bahan daur ulang Plastik hingga bijih plastik dan bahan jadi, penggunaan aplikasi penjemputan sampah, maupun pembuatan pupuk organis/kompos serta program kerja lainnya seperti pelaksanaan ruang baca Mangrove dan Festival Barapen.

KENN

as