Koreri.com, Bintuni – Pasca terpilih menjadi Ketua Komisi V DPR Papua Barat yang membidangi kesejahteraan rakyat termasuk pendidikan, Syamsudin Seknun, S.Sos., S.H., M.H melakukan kunjungan ke mitra kerjanya.
Ketua Komisi V DPR Papua Barat itu didampingi Kepala Bidang (Kabid) SMA dan Pendidikan Khusus Timotius Kambu yang memutuskan mengunjungi beberapa satuan pendidikan tingkat atas di Kabupaten Teluk Bintuni untuk meninjau ketersediaan sarana pra-sarana (Sapras) serta ketersediaan guru, Selasa (11/10/2022)
Salah satu satuan pendidikan yang dikunjungi yaitu SMA Negeri 1 Bintuni di Kilometer V distrik Bintuni, melakukuan audiens dengan Kepala Sekolah Alex Hendrik Hattu dan Ketua Komitenya Decky Asmuruf.
Kaka Sase (sapaan akrab ketua komisi V) memberikan apresiasi kepada Kepala Bidang SMA dan Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan Papua Barat yang melakukan kunjungan kerja ke Bintuni sesuai harapan guru dan kepala sekolah yang ada di Bintuni.
“Ada beberapa hal yang sudah kami komunikasikan dengan Kabid SMA dan Pendidikan Khusus dan ini hal yang luar biasa karena dengan tingkat kesibukan beliau di 13 (tiga belas) kabupaten/kota di Papua Barat, beliau memutuskan untuk mengunjungi kabupaten Teluk Bintuni yang pertama dan ini menjadi catatan tersendiri bagi saya sebagai anggota DPR Papua Barat dari Dapil V lebih khusus Kabupaten Teluk Bintuni. Saya sebagai Ketua Komisi V DPR Papua Barat memberikan apresiasi terhadap apa yang sudah dilakukan beliau selama berada di Bintuni,” ucap Kaka Sase kepada media ini melalui telpon selulernya, Kamis (13/10/2022)
“Dimana masukan dan saran dari guru-guru serta kepala sekolah itu menjadi catatan dan kami akan berjuang bersama-sama dan bersinergi dalam Komisi di DPR Papua Barat sehingga target dan pencapaian pendidikan demi kemajuan sumber daya manusia di Papua Barat dapat tercapai,” ujarnya.
Anggota fraksi Persatuan NasDem DPR Papua Barat itu menambahkan bahwa sesuai mekanisme pembahasan anggaran nanti akan diusulkan dari Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat dan tentunya dalam perjalanannya, bersama-sama memperjuangkan.
“Sehingga ini menjadi beban moril bagi saya untuk melakukan pengawasan sehingga apa yang menjadi harapan guru-guru SMA dan SMK yang ada di Bintuni bisa dikawal dalam anggaran APBD Provinsi Papua Barat di Tahun 2023 itu bisa masuk dalam DPA Dinas Pendidikan provinsi,” tuturnya.
Sedangkan Kabid SMA dan Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat Timotius Kambu mengatakan, sarana prasarana yang dibutuhkan SMA Negeri 1 Bintuni yaitu aula, karena proses belajar mengajar kedepan diharapkan menjadi tempat yang nyaman bagi siswa-siswi sekolah ini dalam rangka untuk pengembangan diri, karakter dan sikap melalui kegiatan yang dilakukan.
Kemudian ruang belajar yang ada di SMA Negeri 1 Bintuni juga tidak mencukupi dimana rasio siswa dengan jumlah ruang belajar yang tersedia belum terpenuhi dan masih kurang, sehingga itu menjadi perjuangan bersama komisi V DPR Papua Barat, diharapkan pada tahun 2023 minimal bisa penuhi apa yang dibutuhkan.
“Terkait hal itu kami berharap kepala sekolah dan jajaran guru di sini bersinergi dengan masyarakat terutama juga dengan Komite Sekolah dan sebagainya untuk bersama-sama dengan kami Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat, untuk sama-sama melihat apa yang perlu untuk kita benahi kedepan untuk mewujudkan SMA Negeri 1 Bintuni sebagai SMA unggulan yang bisa menjawab kebutuhan peningkatan kualitas sumber daya manusia di Teluk Bintuni untuk menjawab tantangan pembangunan di daerah ini,” jelas Kambu.
Dikatakan Kambu, selama berada di Bintuni ada 3 (tiga) SLTA yang kita kunjungi, kemudian menggelar pertemuan bersama Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MMKS) Kabupaten Teluk Bintuni yang diketua Kepala SMA Negeri 1 Bintuni serta juga dihadiri beberapa kepala sekola dari luar kota Bintuni.
Dalam rapat MKKS itu banyak hal yang kita bicarakan serta informasi tentang situasi yang mereka hadapi di sekolah saat ini, sudah dicatat dan sebagai bahan evaluasi bagi Dinas Pendidikan untuk mengambil kebijakan kedepan.
“SMA yang ada di Bintuni ada 6 (enam) di dalam kota Bintuni dan 11 di daerah pesisir dan pegunungan,” sebutnya.
KENN