Koreri.com, Ambon – Gerakan penanaman anakan sukun yang dikembangkan Dinas Pertanian (Distan) Maluku memperkuat ketahanan pangan lokal disamping menjaga kelestarian jenis tanaman itu dari ancaman kepunahan.
“Potensi sukun di Pulau Ambon terdapat di Negeri Tengah-Tengah, Kecamatan Salahutu (Pulau Ambon) Kabupaten Maluku Tengah dan Negeri Latuhalat, Kecamatan Nusaniwe (Kota Ambon), serta pada beberapa daerah lainnya masih dapat ditemukan,” kata Kepala Dinas Pertanian (Distan) Maluku, Ilham Taudah di Ambon, Jumat (03/02/2023).
Menurut dia, untuk yang sukun yang ada di Negeri Latuhalat akan diusulkan varietasnya oleh Distan Maluku, ke Kementerian Pertanian (Kementan), kemudian akan dilakukan gerakan penanaman pohon sukun secepatnya.
Untuk varietas sukun asal Negeri Tengah-Tengah yang telah dikembangkan 1.000 pembibitan sejak tahun lalu telah mendapatkan Surat Keputusan (SK) Kementan RI Nomor 22/kpts/PV.240/D/I/2023 tentang Tanda Daftar Varietas Tanaman Hortikultura Sukun asal negeri tersebut.
“Balai Pengkajian Tanaman Pangan Maluku yang berfungsi melaksanakan inventarisasi dan identifikasi kebutuhan teknologi pertanian tepat guna juga akan melakukan pengembangan 1.000 anakan pohon sukun,” ucapnya.
Jadi pengembangannya, kata dia, selain untuk menjaga ketahanan sumber pangan lokal, juga bertujuan untuk mengantisipasi kepunahan dan mendidik masyarakat untuk tidak selamanya bergantung pada beras sebagai kebutuhan pokok.
Maka melalui SK Kementan itu, lanjut dia, akan dilakukan pengembangan tanaman sukun dalam skala besar yang dipusatkan di Negeri Tengah-Tengah, kemudian secara masif dilakukan di semua kabupaten/kota dalam upaya menggalakkan gerakan pangan lokal asli Maluku.
Selain sukun, menurut dia, masih ada aneka pangan lokal yang bisa dikembangkan untuk menjadi bahan konsumsi pangan lokal masyarakat seperti sagu, jagung, dan aneka jenis umbi-umbian.