Koreri.com, Bintuni – Orang yang mau berusaha, belajar, disiplin dan sabar dalam kehidupannya pasti menemukan keberhasilanya, mungkin kalimat ini sangat tepat untuk kisah salah satu Alumni P2TIM angkatan 9.
Beginilah kisah Maikchael Henry Aronggear jebolan P2TIM yang saat ini dipercayakan sebagai Safety di PT. Huafei Nickel Cobalt Kabupaten Halmahera Tengah Provinsi Maluku Utara.
Maickhael menceriterakan kisahnya saat masuk di perusahaan tambang tersebut, Ia banyak menghadapi tantangan, namun ia mengikuti semua proses yang ada di perusahaan selama 3 bulan, dan puji Tuhan membuahkan hasil.
Ia sebenarnya memiliki basis fitter tetapi Tuhan memiliki rencana lain sebagai safety officer di dunia kerja nyata dan Puji Tuhan, sebentar lagi ia akan dipromosi ke tingkatan yang lebih tinggi.
“Pengalaman waktu di P2TIM seperti dimarah-marahi (dididik tegas), itu menjadikan saya sebagai seorang yang memiliki jiwa kepemimpinan dan saya berhasil membuktikannya. Saya bisa banyak mengoperasikan toolbox dan semua itu berhasil sejauh ini,” katanya.
Maickhael menjelaskan, sebelum bekerja di perusahaan tambang, ia merupakan lulusan P2TIM yang bergabung ke institusi tersebut lewat informasinya yang disampaikan oleh keluarganya yang menceriterakan tentang program di tempat pelatihan tersebut.
Singkat ceritera, setelah melalui tes akhir Ia diterima mengikuti pelatihan di P2TIM.
Selama mengikuti pendidikan dan pelatihan di P2TIM, ada beberapa program jurusan yang diterapkan dan saat itu saya mengambil Ahli perpipaan/ Pipe Fitter.
“Jadi disiplinlah yang bisa merubah karakter lama seseorang dan mungkin harus dimulai dari diri sendiri, apakah seseorang itu mau dibentuk atau tidak.”
Lebih lanjut ditegaskan Maickhael, pengalaman bekerja selama ini yang Ia dapatkan disini (perusahaan), sudah ia pelajari saat belajar di P2TIM, mulai dari Working At Height, Confined space, lifting, Manual Handling, bekerja dengan Power Tools dan masih banyak lagi.
“Semua itu dipelajari ketika saya di P2TIM sehingga tidak terlalu kaget ketika saya bekerja di perusahaan tambang milik orang asing (China-red),” ujarnya.
Bahkan menurutnya semua yang ia pelajari di P2TIM sudah sesuai, dan juga standar aturan safety yang didapatkan di workshop P2TIM, masih jauh lebih baik dari aturan safety di site perusahaan tempat ia bekerja.
“Saya merantau kesini dengan keahlian sebagai fitter II, apa yang telah saya dapatkan di P2TIM sangat membantu di Site tempat saya bekerja, baik dari kedisiplinan, attitude yang baik, serta leadership dan juga berbicara didepan orang banyak.
Nah, selama 3 bulan bekerja sebagai Fitter II, saya diangkat menjadi Safety Senior di lapangan, itu semua berkat kerja keras saya, serta peran P2TIM yang telah merubah sikap saya yang awalnya suka hura-hura dengan teman teman kini berubah menjadi seorang pemimpin dan juga penanggung jawab di site.
Untuk itu Maickhael berpesan, untuk kita jalani semua proses tanpa banyak protes karena semua anak-anak Papua itu pintar, cuman terkadang malas saja.
“Mari kakak dan adek-adek dong semua lawan rasa malas itu, dan mulai berusaha untuk hari esok yang lebih baik. Karena kalian pasti memiliki keluarga dan saudara-saudara yang menjadi tanggung jawab kalian di esok hari nanti. Maka pesan saya sekali lagi, bagaimana mau bertanggung-jawab untuk keluarga kita, kalau kita saja tdk bertanggung jawab pada diri kita sendiri,” tuturnya.
P2TIM bukan sebagai penyedia lapangan kerja tapi P2TIM hanya tempat mendidik dan melatih serta mendatangkan trainer-trainer terbaik dari luar agar kita dibina dan diberi bekal saat kita terjun ke dunia kerja nanti.
“Maka dengan sertifikat pendukung dan keahlian yang ade-ade sekarang miliki, itu adalah modal utama untuk berusaha dan mencari lapangan kerja di perusahaan-perusahaan yang sedang membutuhkan tenaga sesuai dengan skill yang ade-ade miliki,” tambahnya.
KENN