as
as

Insiden Tumpahan B3 Diharapkan Tak Pengaruhi Ekspor Maluku

Michiel Tasane5 Antara
Anggota DPRD Maluku Michiel Tasaney / Foto : Antara

Koreri.com, Ambon – Insiden tumpahan bahan kimia beracun dan berbahaya (B3) di sekitar Pelabuhan Namlea, Kabupaten Buru, Maluku  diharapkan tidak mempengaruhi kegiatan ekspor komoditas  nonmigas di provinsi itu khususnya aneka jenis ikan dan udang.

Harapan itu disampaikan Anggota DPRD Maluku  Michiel Tasaney, di Ambon, Rabu (31/5/2023).

as

“Kalau melihat data BPS tentang realisasi ekspor komoditi nonmigas Maluku pada triwulan pertama tahun ini sebesar 11,95 juta Dolar AS sebenarnya sangat positif,” harapnya.

Insiden jatuhnya peti kemas dari atas KM. Dorolonda saat melakukan bongkar muat di Pelabuhan Namlea awal Maret 2023 mengakibatkan banyak ikan di sekitar lokasi itu yang mati seketika.

Menurut dia, walau pun peristiwa ini terjadi di perairan dalam Pulau Buru tetapi diharapkan tidak mempengaruhi permintaan ikan dan udang dari luar.

“Untuk menjaga mutu dan kualitas ikan ekspor tetap baik maka wilayah perairan lautnya juga harus bebas dari pencemaran,” tandas anggota DPRD Maluku asal daerah pemilihan Kabupaten Buru dan Buru Selatan ini.

Sebab Maluku merupakan daerah yang mengandalkan hasil perikanan laut untuk tujuan ekspor sehingga perlu dijaga agar ekosistem laut tetap terpelihara secara baik dan berkesinambungan.

Dia juga berharap agar peristiwa jatuhnya peti kemas berisikan bahan kimia beracun ini tidak mempengaruhi permintaan negara lain akan permintaan ikan dan udang asal Maluku.

Selain itu, aparat kepolisian dan instansi terkait yang telah mengambil sampel dari peti kemas tersebut dan mengirimnya ke Puslabfor Makassar (Sulsel) agar menindaklanjuti persoalan ini, termasuk menindak oknum mana pun yang memesan atau mengirimnya.

Karena tim dari instansi terkait seperti Dirjen Gakkum Kementerian LH dan Kehutanan, Dishut serta Polres Buru telah mengambil sampel tersebut untuk dikirim ke Makassar.

Di dalam peti kemas itu terdapat 735 karung dan 11 jerigen bahan kimia berbahaya.

Sebelumnya Kanwil Bea Cukai Maluku mencatat realisasi ekspor di provinsi itu hingga 30 April 2023 didominasi oleh komoditas Ikan dan krustasea, moluska serta invertebrata air, dengan nilai devisa 15,425,925 dolar AS dan berat bersih 3.374.337 kilogram

“Komoditas ekspor lainnya dari sektor kehutanan seperti damar dengan nila devisa 169,467 dolar AS  dengan  berat bersih 75.110 kilogram,” kata Kepala Kanwil Bea Cukai Maluku Djaka Kusmartata.

Ia mengatakan, negara tujuan ekspor terbesar yaitu China dengan nilai devisa ekspor  14.232.15 dolar AS  dan berat bersih 324.999 kilogram, Hong Kong nilai devisa ekspor 1,793,572 dolar AS dan berat bersih 88. 461 kilogram , serta Vietnam dengan nilai devisa ekspor  627,730 dolar AS  dan berat bersih 78.953 kilogram .

Potensi ekspor di wilayah Provinsi Maluku selain didominasi oleh bahan bakar mineral dan ikan, ke depannya diprediksikan akan ditopang juga dengan realisasi ekspor komoditas perkebunan dan kehutanan. ZAN

as

as