Koreri.com, Bintuni– Pemuda diharapkan terus menjadi garam dan terang dunia untuk menggerakkan kemandirian mewujudkan keadilan, perdamaian dan kesejahteraan, sesuai dengan tema temu raya IV PAM Gereja Kristen Injil (GKI) di tanah papua yang berlangsung di GKI Jemaat Sion Bintuni sejak Selasa (18/7/2/023).
Bupati Teluk Bintuni Ir Petrus Kasihiw,M.T dan Bupati Biak Numfor Herry Ario Naap menjadi narasumber dalam kegiatan temu raya IV PAM GKI dengan moderator Stephanus Balubun.
Dalam pemaparan materinya, Bupati Teluk Bintuni Ir Petrus Kasihiw,M.T menjelaskan visi kepemimpinan pemerintahan Petrus Kasihiw – Matret Kokop yaitu terwujudnya Kabupaten Teluk Bintuni yang damai, maju, produktif dan berdaya saing, dijebarkan 6 misi dan 9 agenda prioritas strategis.
Didalam Visi-misi tersebut pemerintah daerah mendukung penuh dibidang keagamaan termasuk kemajuan Gereja Kristen Injili ditengah masyarakat.
Dikatakan Bupati bahwa Kabupaten Teluk Bintuni diusia remaja yakni 20 tahun sedang berbenah diri dengan menyiapkan sarana prasarana yang memadai, berupaya untuk membangun masyarakat di pelosok yang harus ditempuh dengan tantangan terbesar menjadi kabupaten yang terluas di Papua Barat.
“Hal ini menjadi berkah tersendiri atas kunjungan dan berterima kasih karena Kabupaten Teluk Bintuni ditunjuk sebagai tuan rumah dalam penyelenggaraan temu raya IV PAM GKI, tentunya ini akan memberikan manfaat yang besar yang mana atas segala doa, Bapak Ibu teman-teman sobat sobat sekalian, adanya rahmat dan berkat dari Tuhan Yang Maha kuasa senantiasa turun, termasuk bagi pemerintah dan masyarakat Teluk Bintuni,” ucap Bupati Petrus Kasihiw saat memberikan materi temu raya IV PAM GKI di Jemaat Sion Bintuni, Kamis (20/7/2023)
Kasihiw mengutip pepatah Bung Karno “berikan aku seribu orang tua niscaya akan ku cabut semeru dari akarnya dan berikan aku sepuluh orang pemuda maka akan ku guncangkan dunia “
Sebagai pilar gereja yang telah berjalan sejak lama sudah melahirkan banyak tanda-tanda kebesaran nyata diberbagai daerah dan berbagai lingkungan masyarakat. memberi bantuan di tengah-tengah masyarakat yang semakin hari semakin beragam, pemuda selalu menjadi motor penggerak sebagai lokomotif perubahan peradaban bagi bangsa.
Di era generasi saat ini pemuda akan melanjutkan cita-cita dari pemimpin gereja yang sudah meletakkan dasar, karena itu menjadi harapan gereja kedepan pemuda menjadikan dirinya pribadi yang tangguh, bekerja keras sehingga dapat mengisi pembangunan ini dengan segala kelebihan yang dimiliki.
Pemuda juga diharapkan senantiasa bekerja berdasarkan filosofi 3 tungku, pemerintah agama dan adat menjadi sendi penting untuk membangun negeri tanah sisar matiti ini.
“Pemerintah senantiasa bekerjasama dengan gereja berupaya agar bagaimana mewujudkan masyarakat yang sejahtera di dunia dan juga selamat di akhirat Intinya kalau hanya sejahtera di dunia itu belum lengkap, melainkan sampai tamat Itulah yang namanya pembangunan manusia Indonesia di dalam negara-negara yang penuh dengan keberagaman dan toleransi menjadi satu ukuran,” harapnya.
Turut hadir dalam temu raya IV PAM GKI di tanah papua ini, Ketua Sinode Pdt Andrikus Mofu,S.Th, Kepala suku besar Arfak Drs Dominggus Mandacan M.Si, Ketua DPRD Teluk Bintuni Simon Dowansiba,S,E, Bupati Teluk Bintuni Dr. Ir Petrus Kasihiw, M.T, Wakil Bupati Matret Kokop, S.H, Bupati Biak Numfor Herry Ario Naap, Pdt. Heskia Tarollo, S.Th.,M.M, Ketua Klasis GKI Teluk Bintuni Pdt. Ferdinan Tulus, S.Th, Anggota DPD RI Dapil Papua Barat Filep Wamafma.
Danramil kita Bintuni Letda Inf Yusup Mantong, Pdt. Stefen Awy S.Th, Anggota DPRD Teluk Bintuni Stepanus Balubun, Gembala Sidang Gereja Laharoy Pdt. Solissa, S.Th, Ketua KPU Teluk Bintuni Hery A E Salamahu, Plt Sekda Teluk Bintuni Drs.Frans N Awak dan Karo Pemerintahan Provinsi Papua Barat Agustinus Rumbino serta sejumlah pimpinan OPD di Lingkup pemerintahan Kabupaten Teluk Bintuni.
RLS