Koreri.com, Ambon – Sebanyak 14 peserta mengikuti lomba cipta tari kreasi baru tradisional menyongsong HUT Kota Ambon ke 448 tahun.
Lomba yang diinisiasi Dnas Pariwisata Kota Ambon ini berlangsung di Baileo Oikumene, Kamis (31/8/2023).
Sekertaris Kota Ambon Agus Ririmasse dalam sambutannya mengatakan, pencanangan HUT ke 448 tahun 2023 yang dibingkai dalam tema “Ambon Par Samua” telah dimulai dengan serangkaian kegiatan yang bernuansa kedaerahan dalam upaya memajukan kebudayaan daerah setempat.
Serta juga mengembangkan potensi wisata budaya yang semuanya akan bermuara pada peningkatan dan kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara serta peningkatan ekonomi masyarakat
“Setelah melakukan berbagai kegiatan sesuai dengan agenda panitia HUT Kota maka hari ini akan digelar lomba tarian tradisional yang diikuti oleh komunitas budaya serta sanggar yang berdomisili di kelurahan, desa dan Negeri di Kota Ambon Hal ini sebagai bukti apresiasi warga kota atas ide dan gagasan Pemerintah Kota Ambon dengan panitia HUT ke 448,” ujarnya.
Dijelaskan Ririmasse, tarian adalah gerakan tubuh yang ritmis sebagai ungkapan ekspresi jiwa pencipta gerak sehingga menghasilkan unsur keindahan dan makna yang mendalam.
“Tarian tradisional atau tarian rakyat adalah tarian yang tumbuh di kalangan rakyat menurut letak geografis seperti wilayah baik pegunungan maupun pesisir pantai dimana hal ini yang membedakan bentuk dan dinamika tariannya serta dilestarikan turun temurun,” jelasnya.
Ririmasse menambahkan kegiatan ini bertujuan untuk mengangkat talenta seni tari tradisional dalam mengembangkan pelestarian, melestarikan serta memajukan seni tari di Kota Ambon yang belum mendapatkan ruang apresiasi masyarakat pada kelurahan, desa dan negeri di daerah ini.
“Dan akhirnya dapat membawa mereka ke tingkat yang lebih tinggi dan menjadi inspirasi bagi masyarakat Kota Ambon dalam menggeluti seni tari,” tambahnya.
Ririmasse berharap selama lomba berlangsung hingga selesai dapat memberikan gagasan kreatif untuk menyempurnakan dan mengembangkan konsep tari tradisional agar dapat dikemas dengan baik untuk dipromosikan dan dijual.
“Dengan begitu, dapat menggairahkan perekonomian masyarakat serta mengangkat dan mengembangkan talenta lokal Kota Ambon ke ajang yang lebih tinggi,” pungkasnya.
JFL