Koreri.com, Fakfak – Penjabat Gubernur Drs. Ali Baham Temongmere, M.TP, didampingi Penjabat Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi Papua Barat Nyonya Hj. Siti Mardiana, SE pulang kampung, Minggu (12/11/2023) pasca dilantik.
Ia pulang kampung untuk melaksanakan doa syukur pasca pelantikan dirinya sebagai Sekda Papua Barat dan Pj. Gubernur.
Di kampung Kotam, Minggu (12/11/2023), Pj. Gubernur, mengajak keluarga dan seluruh masyarakat di wilayah petuanan Fatagar ini, untuk mendukung program Pemerintah Provinsi Papua Barat.
“Kehadiran saya hari ini, datang dengan rombongan, kepercayaan diberikan pemerintah pusat kepada saya, tentunya melalui proses yang panjang. Sesudah dapat jabatan, sudah pakai Garuda apakah yang harus kita buat. Amanat yang diberikan pemerintah pusat kepada saya sebagai perpanjangan tangan di daerah, adalah untuk memastikan keamanan dan ketertiban di daerah ini. Oleh karena itu, kami perlu ada dukungan masyarakat terhadap program pemerintah,” ujar Pj. Gubernur Temongmere.
Berkaitan dengan tugas pemerintah untuk terutama dalam mewujudkan kejahteraan masyarakat adalah tugas utama baik di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Dimana masalah stunting, kemiskinan ekstrim dan inflasi. Menurut orang nomor satu di Papua Barat ini, untuk mengatasi berbagai persoalan secara khusus stunting dan kemiskinan ekstrim, maka perlu adanya perubahan pola pikir masyarakat untuk mengelolah dan mengkonsumsi pangan lokal.
“Tugas yang berikut adalah kesejahteraan baik pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Kami diberi tugas untuk mengatasi masalah-masalah seperti stunting, ini seterusnya yang kita galakan. Tetapi juga kemiskinan ekstrim. Kemudian yang berikut adalah inflasi. Inflasi ini masyarakat punya hasil kebun tapi tidak di makan, ini minsetnya harus berubah. kitorang jadi hebat seperti ini karena kitorang makan kasbi, pisang, petatas, keladi,”jelasnya.
Berbicara tentang masalah pendidikan, yaitu angka putus sekolah yang tinggi, ternyata anak-anak kita pergi sekokah tidak sarapan pagi, jadi dana kampung itu pakai untuk melihat hal-hal ini. Penarikan iuran ini juga jadi penyebab angka putus sekolah. Sebagai contoh, dulu, saya dan kakak saya, saya yang di suruh sekolah, kakak saya di larang sekolah karena orang tua tidak mampu,”tambah Pj. Gubernur Temongmere.
Hal lain yang tidak kala penting, yaitu memasuki tahun pemilu, sebagai Pj. Gubernur, akan bertugas di masa pemilihan umum 2024 nanti. pihaknya akan memastikan bahwa seluruh masyarakat di Papua Barat ikut menjaga agar ada berpartisipasi masyarakat dalam pemilu 2024, dan berjalan dengan baik.
RLS