as
as

Meski Temukan Produk Kedaluwarsa, Loka POM Sorong Imbau Masyarakat Tak Khawatir

IMG 20240401 WA0012

Koreri.com, Sorong – Loka Pengawas Obat dan Makanan (POM) Sorong melakukan kegiatan intensifikasi pangan tahap V di sejumlah sarana distributor dan ritel pangan di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya (PBD).

Giat berupa sidak yang dilaksanakan berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan, Dinas Perdagangan, Dinas PMPTSP dan Dinas Ketahanan Pangan ini bertujuan untuk mengintensifkan pengawasan pangan dalam rangka penguatan pengawasan jelang hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah.

as

Dalam sidak yang dilakukan tersebut, ditemukan sejumlah produk yang kedaluwarsa atau rusak pada salah satu ritel pangan.

Kepala Loka POM Sorong Rizki Okprastowo dalam pernyataannya menjelaskan sebelum masuk pada pengawasan tahap V, timnya juga telah menuntaskan pengawasan tahap I hingga tahap IV pada ritel pangan yang ada di Kota dan Kabupaten Sorong.

“Intensifikasi pangan tahap V ini pelaksanaannya di wilayah Kota Sorong.

Sedangkan tahapan sebelumnya kita lakukan di Kabupaten Sorong dan juga ada beberapa di Kota Sorong. Ini untuk menjaga keamanan pangan selama Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H,” jelasnya.

Di sidak kali ini, lanjut Rizki, Loka POM Sorong masih menemukan beberapa produk tidak sesuai ketentuan yang dipajang pada salah satu ritel pangan.

Sebagai tindakannya, produk tersebut akan diretur oleh penanggung jawab sarana kepada distributor.

“Tadi masih kami temukan produk pangan kedaluwarsa dan rusak yang dipajang. Sebab itu, kami beri peringatan kepada pengelola maupun pemilik sarana. Itu sebagai bentuk pembinaan agar lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap produk yang dijual. Selanjutnya, produk yang tidak memenuhi ketentuan tersebut akan diretur oleh penanggung jawab sarana kepada distributor,” lanjutnya.

Namun, Rizki memastikan bahwa temuan produk rusak bukan karena unsur kesengajaan. Melainkan, biasanya pemilik toko lupa atau terlewat saat melakukan pengecekan.

“Dan umumnya produk rusak jarang ditemukan di ritel atau supermarket besar, melainkan di toko-toko kecil karena keterbatasan pegawai dan perputaran penjualan produknya lambat, sehingga memungkinkan adanya produk yang kedaluwarsa,” tandasnya.

Di kesempatan itu, Loka POM juga memberikan pembinaan kepada pihak sarana ritel terkait bahaya dari produk tidak sesuai standar jika dikonsumsi sehingga tidak lagi memajang produk rusak apalagi memperjualbelikannya.

Rizki menambahkan, keseluruhan rangkaian tahapan kegiatan intensifikasi pangan akan dilakukan dalam VI tahap dan akan berlangsung hingga setelah hari raya Idul Fitri.

“Namun masyarakat kami imbau untuk tidak khawatir sebab pengawasan terhadap produk obat dan makanan akan tetap rutin dilakukan,” pungkasnya.

RLS

as