Koreri.com, Jakarta – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah Papua Barat (KPwBI) menggelar Capacity Building bagi Protokoler dan Jurnalis dari Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya di Hotel Kempinski Indonesia, Jakarta, 23 – 25 April 2024.
Sebanyak 12 wartawan dari Manokwari dan Sorong berasal dari media diantaranya RRI Manokwari, LKBN Antara, Papua Dalam Berita.com, Orideknews.com, Klik Papua, Harian Tabura, RRI Sorong, RMOL, Kapabar, Radar Sorong, Mata Papua serta Koreri.com.
Sementara perwakilan protokoler dengan masing masing dua peserta berasal dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat dan Pemprov PBD, Pemerintah Kota Sorong, Pemkab Sorong Selatan serta Pemkab Manokwari.
Capacity Building BI meliputi workshop terkait penulisan berita ekonomi, kunjungan ke Perum Percetakan uang Republik Indonesia serta touring ke Museum Bank Indonesia.
Roni Cahyadi, Deputi Kepala Perwakilan BI Papua Barat menyampaikan bahwa Capacity Building ini mengusung dua kegiatan.
“Yaitu untuk rekan-rekan media terkait dengan komunikasi dan giat bagi rekan-rekan dari protokoler yang ada di Papua Barat dan Papua Barat Daya,” rincinya, di Jakarta, Selasa (23/4/2024).
Lanjut Roni, salah satu tugas pihaknya di kantor perwakilan adalah memberikan aksesori kepada Pemerintah daerah, dan advice mengenai bagaimana untuk memacu pertumbuhan ekonomi.
“Juga bagaimana untuk pengendalian inflasi serta pengelolaan uang rupiah ataupun turut menjaga stabilitas di daerah termasuk stabilitas keuangan daerah dan makro serta aktivitas sistem keuangan,” rincinya.
Meski demikian, Roni mengakui jika sebagai lembaga di daerah, BI tidak bisa sendiri untuk mengemban tugas, peran dan fungsinya.
“Jadi kita harus berkolaborasi dengan semua stakeholder yang ada di daerah baik itu pemerintah daerah, kemudian terutama juga dengan media karena sebagai corong yang akan menyampaikan atau menyebarluaskan kebijakan yang kami lakukan di daerah yang dari pusat,” akuinya.
Selanjutnya dengan dengan teman-teman di protokol karena semua kegiatan BI pastinya akan melibatkan pihak dari stakeholder utama di daerah yaitu Pemda.
“Oleh karena itu Capacity Building ini tujuannya adalah untuk mengembangkan kapasitas dan kapabilitas dari teman-teman dari media dan dari protokoler. Di samping itu juga supaya teman-teman juga lebih tahu tentang Bank Indonesia itu seperti apa, kemudian tugas fungsinya seperti apa,” bebernya.
Dalam giat kali ini, Roni menyebutkan BI membagi dua kelas dengan menghadirkan narasumber khusus dari media terutama dari eksternal pelaku media guna menggali pengalaman serta pengetahuan mengenai bagaimana jurnalistik yang baik.
“Juga teman-teman dari protokoler nanti ada narasumber juga dari internal kami di Bank Indonesia dari DMST terkait dengan protokoler di Bank Indonesia serta Kementerian Dalam Negeri. Mereka nanti akan menyampaikan sharing knowledge-nya bagaimana untuk protokoler daerah kedepannya itu ketika kita kembali ke daerah juga memenuhi standar nasional yaitu SNI yang sama seluruh Indonesia,” harapnya.
Roni menambahkan pula jika giat ini juga sebagai ajang silaturahmi untuk saling berkenalan mengingat waktu yang cukup panjang.
Sementara itu, Syachman Perdymer, Kepala Divisi Relasi Media dan Opinion Maker (DROM-DKOM) mengakui media memiliki peran yang sangat penting dalam rangka menjembatani BI dengan masyarakat atau publik.
“Sehingga bagi Bank Indonesia menjadi penting untuk berkolaborasi dengan media. Dan ini tidak hanya berlaku di Papua Barat dan Papua Barat Daya tapi di seluruh Indonesia,” tekannya.
Media, menurut Syachman, akan bisa mengkomunikasikan segala sesuatu yang berkaitan dengan program-program BI kepada masyarakat dengan baik.
“Dalam konteks itu kami memandang apa yang dilakukan oleh teman-teman dan Kantor Bank Indonesia Papua Barat dalam konteks mendukung bagaimana Bank Indonesia bisa membentuk, bisa mengarahkan ekspektasi ataupun persepsi yang ada di masyarakat terkait ekonomi akan efektif kalau itu bisa dikomunikasikan dengan baik kepada masyarakat,” sambungnya.
Dengan begitu, semua pihak dapat bersama memahami dan mempersepsikan dengan benar baik kondisi maupun arah ekonominya termasuk respon kebijakan yang diambil oleh Bank Indonesia.
ZAN