Koreri.com, Jayapura – Gaung Pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024 di seluruh Indonesia semakin menggema menyusul telah dimulainya tahapan yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sejak 17 April lalu.
Diantaranya, 6 provinsi yang berada di Tanah Papua, dan secara khusus di Provinsi Papua.
Tahapan ini akan terus berlanjut hingga momen puncak pesta demokrasi pada 27 November 2024 mendatang.
Meski terhitung masih tersisa tujuh bulan, kemunculan nama-nama calon Gubernur di Provinsi Papua cukup membuat hiruk pikuk pesta politik di ujung timur Indonesia semakin memanas.
Sejumlah figur di provinsi tersebut santer diisukan bakal berkontestasi di Pilkada 2024 mulai dari Yunus Wonda, Mathius D. Fakhiri, Benhur Tomi Mano, Constan Karma, Mathius Awoitauw, Yan Mandenas hingga Boy Dawir, Eli Auri dan Hendrik Yance Udam.
Mereka ini dikabarkan bakal mencoba peruntungan di ajang politik tersebut.
Terkini, nama Paulus Waterpauw mulai memcuat dengan tagline “Negara Minta Pulang” ramai beredar di grup-grup WhatsApp.
Menyikapi itu, Ketua Banmus MRP Franklin Domena menekankan, mereka yang maju nantinya adahlah putra-putri orang asli Papua (OAP) yang terbaik di atas tanah ini.
“Tapi kalau mau ingin mencalonkan diri dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, maka hal ini perlu dihormati Amanat 12 huruf a UU Otsus Papua yang sudah jelas dan tegas mengatur sebagai ruang bagi hak Orang Asli Papua saja,” pungkasnya, Senin (22/4/2024) malam.
Franklin Domena menyebutkan, diaturan tidak ada penjelasan bahwa kamu yang di wilayah ini harus jadi gubernur di wilayah ini saja dan tak bisa ke wilayah lain, begitupun sebaliknya.
“Hal-hal ini akan semakin mengkotak-kotakan kita,” cetusnya.
Franklin Domena tak menampik jika secara wilayah administrasi berbeda.
“Namum bila ada anak-anak Papua yang punya kepemimpinan yang baik dan bekerja serta berkorban untuk rakyat bisa menjadi Gubernur dimana saja di Tanah Papua itu hal yang baik,” tegasnya seraya menyebutkan nama-nama diatas.
Sebelumnya Anggota Komisi I DPR Papua, Yonas Nusi menegaskan sesama anak Papua yang siap beranikan diri maju sebagai Cagub harus diberikan apresiasi.
“Provinsi Papua ini siapa saja bisa maju sebagai Cagub, entah dia dari utara atau pegunungan. Kita harus sudahi pandangan dan jangan salah menterjemahkan peluang yang negara sudah berikan kepada kita,” ujar Yonas yang mengemukakan pendapatnya.
TIM