Koreri.com, Timika (16/10) – Kepolian Mimika, Papua sampai saat ini masih menunggu hasil uji laboratorium forensik (Labfor) untuk mengetahui jenis peluru yang digunakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata untuk menembaki kendaraan PT. Freeport Indonesia (PTFI) di jalan perusahaan beberapa waktu lalu.
Sejauh ini, aparat masih belum dapat menyimpulkan siapa pelaku dari peristiwa penembakan tersebut, namun diduga mereka adalah para pemain lama.
Kapolres Mimika, AKBP Victor Dean Mackbon yang dihubungi dari Timika, Senin, menyatakan bahwa jajarannya masih terus melakukan investigasi terhadap tiga kasus penembakan kendaraan PTFI tersebut.
“Ada langkah-langkah taktik dan teknis yang kita lakukan untuk mencari tahu siapa pelakunya. Salah satunya yaitu secara scientific investigation dengan memanfaatkan ilmu forensik terkait dengan peluru, darah dan petunjuk-petunjuk lain. Ini semua harus diuji secara forensik,” jelas Mackbon.
Lebih lanjut, Mackbon menegaskan, “Sebenarnya tidak sulit untuk ungkap kelompok penembakan itu. Itu hanya persoalan waktu. Kalau kita sudah tangkap satu berarti kita tahu siapa ketuanya dan sebagainya. Sudah bisa kita petakan, karena mereka itu pemain lama.”
Untuk mengantisipasi situasi tersebut, Satuan Tugas Pengamanan Objek Vital Nasional (Satgas Amole) PTFI telah meningkatkan frekuensi patroli rutin dengan berjalan kaki di lokasi-lokasi yang sering dijadikan tempat teror penembakan.
Seperti diketahui, teror penembakan terjadi secara beruntun di MP 60 dan MP 61, di jalan perusahaan pada 24 dan 25 September tanpa menyebabkan jatuhnya korban jiwa.
Penembakan ini adalah peristiwa berulang yang sudah terjadi beberapa tahun terakhir dan telah menyebabkan jatuhnya korban jiwa namun pelakunya belum terungkap hingga saat ini.
MP