Koreri.com, Saumlaki – Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2019 di Kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) dipastikan bakal mengalami keterlambatan pelaksanaan.
Terpantau, Rabu (17/4/2019) pada sejumlah TPS belum ada tanda-tanda akan dilakukan pencoblosan meski para pemilih sejak pagi hari.
Namun sebaliknya juga, ada yang tampak sepi lantaran pemilih telah meninggalkan TPS masing-masing.
Informasi yang berhasil dihimpun media ini, ternyata alasan keterlambatan logistik tiba di TPS karena penyortiran dan pengepakan baru dilakukan dari malam hingga pagi ini.
“Sekitar 19.000 surat surat suara atau 24 koli yang baru tiba pukul 17.00 Selasa kemarin. Sehingga proses pelipatan dan penyortiran baru dilakukan dari Selasa sore,” terang Ketua (PPK) Kecamatan Tanimbar Selatan (Tansel), Olivier Srue yang dikonfirmasi, Rabu (17/4/2019).
Banyak surat suara alami kerusakan, sehingga masih dillakukan pengepakan untuk menyortir dan diganti dengan yang baru.
“Penyortiran suara baru dilakukan dari tadi malam, sehingga kekurangan surat suara paling banyak di Kecamatan Tanimbar Selatan,” bebernya.
Meski begitu, pemilih diharapkan dapat mendaftarkan diri pada TPS masing-masing sebelum pukul 13.00 WIT.
Keterlambatan pengepakan ini juga dikarenakan kurangnya koordinasi KPU dengan pihak Pemda KTT untuk pengepakan, meski lembaga penyelenggara tersebut telah mempekerjakan 100 orang untuk itu.
Kondisi ini diprediksi akan motor hingga diatas jam 13.00 WIT sehingga waktu pencoblosan berakhir di malam hari.
Surat suara yang sudah disiapkan kemudian didistribusikan ke TPS beberapa desa diantaranya Matakus dan Olilit Raya.
Untuk 9 kecamatan lainnya yakni Kormomolin, Molu Maru, Nirunmas, Selaru, Tanimbar Utara, Wermaktian, Wertamrian, Wuarlabobar dan Yaru telah didistribusikan.
LSM