as
as
Fokus  

Kapolda Mengaku Belum Tahu Soal Pemberlakuan Jam Malam

Kapolda Pap Jam Malam web

Koreri.com, Jayapura – Kapolda Papua, Irjen Pol. Paulus Waterpauw mengaku belum mengetahui informasi terkait pemberlakuan jam malam.

Menurutnya, Polda Papua belum mendapat pemberitahuan terkait dengan pemberlakuan jam malam oleh Pemerintah Kota Jayapura.

“Yang jelas saya belum tahu secara pasti. Sebenarnya jam malam itu setuju saja, tapi aktivitas masyarakat tidak malam hari justru siang hari,” demikian disampaikan Kapolda usai pertemuan di RS. Bhayangakara, Kotaraja, Senin (4/5/2020).

Dikatakan, sebenarnya yang diperlukan itu sosialisasi tentang social distancing dan physical distacing. Ini hal yang penting termasuk penggunaan masker dan cuci tangan.

Itu adalah langkah preventif yang harus dilakukan. Dan jika dilaksanakan dengan ketat maka pasti tidak ada masalah, apalagi suhu di Papua sangat bagus untuk memutus penyebaran Covid -19.

“Makanya tadi saya sarankan di posko Satgas Covid-19 bahwa kita akan tingkatkan sosialisasi social distancing,” cetus Kapolda.

Ia pun menyarankan perlunya sinergitas Pemkot Jayapura dengan Pemprov Papua dalam menangani kasus Covid-19.

“Saran saya Pemerintah Kabupaten/Kota bersinergi yang baik dengan Provinsi karena ini semua ada dampaknya dan ada hal yang harus ditangani bersama. Jadi, jangan panik ! Karena justru membuat keputusan-keputusan itulah yang bisa membuat orang panik dan membingungkan nanti,” saran Kapolda.

Dijelaskan, sudah empat minggu semua orang dirumahkan sementara sudah ada orang mulai panik dengan keadaan seperti ini, sehingga perlu sinergitas antara Provinsi dan Kabupaten/Kota.

“Kita dukung kebijakan tapi yang saya harap itu keterpaduan dan kebersamaan sehingga semua berjalan lancar,” kata Kapolda.

Ditegaskannya, kalau tidak ada sinergitas dan kebersamaan maka akan terjadi keributan antar suku seperti di Sentani dan Keerom.

Kasus di Toware Sentani itu karena masalah Covid-19 sama seperti yang terjadi di Keerom soal pembatasan karena masing – masing menterjemahkan dengan cara mereka sendiri sehingga terjadi gesekan.

“Jadi sekali lagi, saya minta itu jangan dijalankan dulu kalau tidak dijelaskan secara keseluruhan. Kami akan membantu penuh untuk kepentingan bersama,” janji Kapolda.

Dijelaskan, penangan covid -19 Papua sudah signifikan, pasien sembuh terus meningkat tapi Pemerintah jangan mengambil kebijakan yang membuat orang takut.

Apalagi dengan dirumahkan pegawai dan karyawan akibat Covid -19 ini sudah mempengaruhi psikologi dan ditambah hal seperti ini perlu pertimbangan.

“Saya pikir itu semua baik, kita setuju hanya terkoordinasi itu yang saya mau dan harapkan,” pungkasnya.

VER

as