as
as

TNI-Polri, 2 Aset Strategis Negara Indonesia yang Ber-Bhinneka Tunggal Ika

Panglima TNI Kapolri Capaja

Koreri.com, Jakarta – Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, SIP menegaskan bahwa TNI dan Polri adalah dua aset strategis bangsa dan negara Indonesia yang Ber-Bhinneka Tunggal Ika.

Hal tersebut disampaikannya saat memberikan pembekalan kepada 750 (Calon Perwira Remaja (Capaja) Taruna-Taruni TNI dan Polri Tahun 2020 (457 Capaja Akademi TNI dan 293 Capaja Akademi Kepolisian), bertempat di Gedung Bhinneka Eka Bhakti, Mako Akademi TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (8/7/2020).

Dalam kegiatan ini, Panglima TNI yang didampingi Kapolri Jenderal Pol Drs. Idham Azis, M.Si, menjelaskan bahwa berbagai peristiwa besar yang terjadi di Indonesia dapat diselesaikan dengan baik,

“Dan hal tersebut tidak lepas dari kerja sama dan kerja keras TNI dan Polri,” tegasnya.

Pilkada serentak dan Pemilu, penanganan bencana alam di berbagai daerah, maupun berbagai even nasional dan internasional, menunjukkan betapa persatuan dan kesatuan, yang ditunjukkan melalui sinergi TNI-Polri dan komponen bangsa lainnya, adalah kunci keberhasilan sebagai bangsa.

Di kesempatan itu, Panglima TNI juga menyampaikan bahwa, saat ini dampak ancaman biologis virus Covid-19 telah mengguncang dunia, meskipun jumlah korbannya masih jauh di bawah angka kematian akibat Flu Spanyol pada 1918 lalu.

Bahkan, negara-negara maju dengan sistem kesehatan yang sangat modern turut kewalahan.

Amerika Serikat sebagai negara adidaya, bahkan memiliki angka terkonfirmasi dan meninggal dunia yang sangat tinggi.

Menghadapi pandemi Covid-19 ini, TNI-Polri kembali bahu membahu serta berupaya memberikan edukasi dan sosialisasi terkait pencegahan penyebaran virus mematikan ini.

“Sebagai bagian dari Gugus Tugas di daerah, prajurit TNI dan anggota Polri berupaya membangun disiplin protokol kesehatan dan upaya ini tidak mudah mengingat kompleksitas permasalahan yang ada,” akuinya.

Kesenjangan pemahaman tersebut, lanjut Panglima TNI, merupakan bagian dari ancaman yang telah disampaikannya sejak awal 2018 lalu, bersama dengan ancaman biologi dan ancaman siber.

Ketiga ancaman tersebut semakin mengemuka dengan meningkatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang membawa paradoks.

Kesenjangan di tengah masyarakat tersebut menyentuh hati prajurit TNI dan anggota Polri di berbagai daerah. Dimana ada yang menyumbangkan tunjangan Babinsa maupun Bhabinkamtibmas serta THR dari komandannya, dan bahkan gajinya sendiri demi membantu kesulitan rakyat.

“Kepekaan semacam inilah yang harus kalian miliki. Kepekaan untuk ikut mengatasi kesulitan rakyat di manapun kalian bertugas,” tandasnya.

Di akhir pembekalannya, Panglima TNI memberikan beberapa penekanan kepada Capaja TNI Polri diantaranya, jaga soliditas dan sinergitas TNI-Polri bersama komponen bangsa lainnya sebagai perekat persatuan dan kesatuan untuk menghadapi segala ancaman dan tantangan.

Kemudian, kembangkan potensi diri dan segera beradaptasi dengan lingkungan tugas.

“Tunjukan prestasi sebagai Perwira Muda yang tangguh, menjadi andalan di kesatuan masing-masing, memiliki loyalitas tegak lurus dan pengabdian yang tulus kepada bangsa dan negara, pegang teguh nilai-nilai Sapta Marga dan Sumpah Prajurit, serta Tri Brata dan Catur Prasetya,” pungkasnya.

Sementara itu, Kapolri mengingatkan bahwa di dalam meniti karir, tidak ada yang instan, semuanya harus melalui proses yang membutuhkan beberapa langkah.

“Yaitu harus bertanggung jawab kepada diri sendiri, kepada institusi tempat kita mengabdi, dan kepada Tuhan YME,” rincinya.

Kemudian, diperlukan disiplin dan kerja keras, harus memiliki komitmen dan integritas. Serta di dalam pembinaan karir ke depan, semua mempunyai kesempatan dan kemungkinan yang sama untuk menduduki tampuk pimpinan,

“Saya yakin tahun 2050, ada di antara calon Perwira Remaja di depan saya sekarang yang akan menjadi Panglima TNI atau Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia,” pungkas Kapolri.

AND

as