Koreri.com, Jayapura – Pemerintah secara resmi telah mengumumkan hasil rekomendasi Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) terkait kasus Intan Jaya oleh Menko Polhukam RI, Prof. Dr. Mahfud MD pada 21 Oktober 2020 lalu.
Tim Independen Kemanusiaan yang diketuai Haris Azhar pun telah mengumumkan temuan hasil investigasinya.
Berbeda dengan rekomendasi TGPF, hasil investigasi tim yang beranggotakan para aktivis ini menyebut dengan detail uraian kejadiannya, waktu, tempat bahkan nama-nama pelakunya.
Sejalan dengan hal itu, Kapen Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa menyatakan bahwa TNI sangat menghormati rekomendasi TGPF pimpinan Benny Mamoti termasuk temuan pihak lain.
“Sejak awal TNI mendukung keputusan pemerintah terkait hal ini, dan aktif mengamankan TGPF selama tugas investigasi di lapangan,” ungkapnya.
Suriastawa menegaskan bahwa TNI menjunjung tinggi proses hukum yang berlaku, termasuk bila ternyata dari proses hukum, terdapat keterlibatan oknum prajurit.
Ia menambahkan pula sejak beberapa hari yang lalu, Tim Investigasi TNI AD telah terjun di lapangan sebagai tindak lanjut rekomendasi TGPF.
Hanya saja, Suriastawa juga mengingatkan bahwa rangkaian kejadian di Intan Jaya mulai 14-18 September 2020 itu menelan 5 korban jiwa; 3 warga sipil dan 2 TNI.
Seperti rekomendasi TGPF, TNI mendukung pengusutan tuntas seluruh kasus ini.
“Jangan hanya fokus pada satu kasus dan mengesampingkan kasus lainnya, karena ini adalah satu rangkaian kejadian,” imbaunya.
Dengan dikesampingkannya seluruh fakta dari rangkaian kejadian ini, akan mengaburkan masalah yang paling mendasar, yaitu keberadaan gerombolan kriminal bersenjata itu sendiri.
“Gerombolan kriminal bersenjata itulah sumber masalah di Papua ini,” tegasnya.
AND