as
as

Panglima TNI – Kapolri Bahas Kesiapan PON XX Hingga Masalah Keamanan Papua

Kadiv Humas Polri Kapuspen TNI Pernyataan pers
Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Raden Prabowo Argo Yuwono (kiri) dan Kapuspen Mayjen TNI. Prantara Santosa saat memberikan pernyataan pers kepada wartawan di Hotel Suny Garden Sentani, Kamis (27/8/2021)

Koreri.com, Jayapura – Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menggelar pertemuan dua hari bersama para Bupati/Wali Kota se – Provinsi Papua di Jayapura.

Selain Bupati/Wali Kota, keduanya juga bertemu Forkopimda Papua, tokoh adat, agama dan masyarakat serta pimpinan TNI – Polri di wilayah itu.

Kapuspen TNI, Mayjen TNI. Prantara Santosa, menjelaskan kunjungan kerja Panglima TNI dan Kapolri di Jayapura selama dua hari untuk menjalin silahturahmi dengan tokoh masyarakat, adat dan agama serta Forkopimda Papua.

Panglima dan Kapolri memberikan arahan kepada pimpinan TNI – Polri yang ada di Papua baik organik maupun non organik (Satgas).

“Pada dasarnya Panglima TNI dan Kapolri menekankan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan baik dan bersinergi sesama aparat keamanan karena ini merupakan salah satu bentuk pengendalian pimpinan TNI – Polri,” terangnya kepada wartawan di Hotel Suny Garden Sentani, Kamis (27/8/2021).

Dikatakan, setiap satuan TNI-Polri selalu mengendepankan pendekatan kesejahteraan dan kearifan lokal serta bersama pemerintah daerah menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Papua.

“Mari kita berdoa bersama mudah -mudahan Papua tetap dalam kondisi yang kondusif sehingga proses pembangunan dapat berjalan lancar. Karena dari kunjungan Panglima TNI dan Kapolri untuk mendapatkan masukan dari tokoh masyarakat dan adat tentang kondisi di tanah ini,” tandasnya.

Sementara itu, Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Raden Prabowo Argo Yuwono, mengatakan pada prinsipnya kunjungan Panglima TNI dan Kapolri ke Jayapura mengapresiasi seluruh personil TNI-Polri yang telah melaksanakan kegiatan pengamanan di Papua.

Panglima TNI dan Kapolri memberikan motivasi kepada anggota TNI-Polri yang jauh dari keluarga datang tugas di Papua sehingga melaksanakan tugas dengan baik.

Selain itu, kata Kadiv Humas, Kapolri dan Panglima TNI juga melihat persiapan pelaksanaan PON XX tahun 2021 di Papua Okrober mendatang.

“Jadi, Kapolri dan Panglima TNI ingin melihat bagaimana kesiapan PON XX dan Peparnas XVI, Perencanaannya, persiapan pengamanan itu semua dibahas bersama forkopimda Papua dan tokoh masyarakat,” ujarnya.

Semua itu dibahas bersama karena ada sinergitas TNI-Polri dan Pemerintah daerah dalam sukseskan event nasional di Papua.

Panglima TNI Kapolri Kunker JPR Mei 2021 2 1Kadiv Humas juga mengatakan Presiden Jokowi fokus untuk pembangunan infrastriktur Papua.

“Kita ketahui Presiden Jokowi sudah beberapa kali datang ke Papua untuk melihat pembangunan infrastruktur, pendidikan dan kesejahteraan yang diutamakan,” katanya.

Hal ini untuk mengubah pradigma masyarakat bukan hanya Jawa centris tapi Indonesia centris yang di bangun oleh Presiden dari Aceh sampai Papua.

“Papua ada pembangunan jembatan merah Youtefa, stadion Lukas Enembe, pembangunan infrastruktur jalan dan ada pembangunan tol laut untuk menekan harga barang yang sama dengan Jawa,” jelasnya.

Ada pembangunan jalan trans Papua juga ada pembangunan palapa ring untuk menjangkau 51 kabupaten di 4 Provinsi wilayah timur indonesia.

Pembangunan infrastruktur pembangkit listrik dan gas, tenaga air dan juga pembangunan jalan perbatasan.

“Ini semua merupakan wujud perhatian Presiden untuk meningkat kesejahteraan di Papua. Karena kalau semua infrastruktur dibuat juga jalan dibuat maka otomatis sumber daya alam yang dibutuhkan masyarakat jadi mudah didapat karena transportasi,” tandasnya.

Kapolri dan Panglima TNI juga ingin lebih dalam mengetahui yang sesungguhnya sebagai awal penanganan masalah di Papua.

Karena sudah ada Otsus tapi belum dirasakan masyarakat Papua, sehingga kedua petinggi TNI – Polri ini perlu menggali permasalahan itu lewat dialog dengan tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh agama.

“Makanya dialog tatap muka yang kita utamakan untuk mengetahui pokok masalah di Papua, supaya Kapolri dan Panglima TNI balik ke Jakarta sudah bisa mencari solusinya untuk diselesaikan,” cetusnya.

Soal Kelompok Separatis Bersenjata Papua

Kadiv Humas mengatakan ada dua metode yang di pakai untuk melakukan pendekatan dengan kelompok separatis bersenjata di Papua.

Dua metode dimaksud yaitu soft off road dan high off road.

“Kita paling banyak kedepankan soft off road yaitu salah satunya dialog dengan Forkopimda, tokoh adat, agama dan masyarakat itu supaya bagaimana kita sama-sama bangun Papua ini. Dan baik dari kelompok separatis maupun seluruh masyarakat kita ajak untuk membangun Papua dan merasakan pembangunan itu dengan kualitas yang memadai,” pungkasnya

OZIE

as