Koreri.com, Keerom – Warga perbatasan RI – PNG diajarkan cara membuat aneka makanan olahan oleh prajurit Pos KM 140 Satgas Pamtas Yonif Mekanis 403/Wirasada Pratista.
Hal itu dilakukan seusai melaksanakan panen raya hasil kebun bersama masyarakat, bertempat di Kampung Monggoefi, Distrik Yaffi, Kabupaten Keerom, Papua, Minggu (7/11/2021).
Demikian pernyataan Dansatgas Letkol Inf Ade Pribadi Siregar, S.E., M.Si., dalam rilisnya.
Dikatakan, kegiatan ini merupakan salah satu wujud pembinaan teritorial yang dilakukan oleh Satgas Pamtas Yonif Mekanis 403/Wirasada Pratista.
Selain itu juga sebagai bentuk penyaluran minat dan bakat masyarakat kampung, khususnya untuk mama-mama dan adik-adik di wilayah perbatasan agar semakin kreatif dalam membuat makanan olahan yang bahan dasarnya bisa didapatkan dari sekitar lingkungannya.
“Pemanfaatan sumber daya alam yaitu singkong, ketela atau umbi-umbian sering dijumpai disekitar kita dan dapat diolah menjadi makanan olahan yang menarik salah satunya yaitu pengolahan singkong menjadi makanan olahan,” jelas Dansatgas.
Dijelaskan, singkong selain bermanfaat untuk kesehatan juga mampu menurunkan berat badan, dapat menambah energi, mengandung antioksidan, meminimalisir penyakit jantung dan mencegah kanker.
Singkong fermentasi dapat menimbulkan efek hangat, sehingga apabila diolah menjadi makanan akan memiliki cita rasa yang khas.
“Oleh karena itu, kami ingin memperkenalkan dan mengajarkan kepada warga binaan kami yang ada di wilayah perbatasan ini tentang tata cara membuat makanan olahan yang menarik dari singkong,” sambungnya.
Lanjut Dansatgas, Kampung Monggoefi merupakan salah satu desa yang memiliki potensi hasil pertanian yang melimpah salah satunya singkong atau tanaman yang memiliki umbi.
“Melihat potensi di kampung ini, maka kami berinovasi untuk pengolahan singkong atau ubi yang lebih menarik tidak hanya direbus atau digoreng,” tandasnya.
“Para mama dan adik-adik perempuan yang hadir dalam kegiatan ini, setelah mereka mencoba contoh makanan olahan yang kami buat kemudian bersama-sama mulai mempraktekannya dengan dituntun oleh personel Pos KM 140 menggunakan bahan dasar berbekal ragi dan singkong yang difermentasi maupun singkong mentah, alhamdulillah hasilnya sesuai dengan harapan rasanya gurih dan enak, warga sangat semangat, antusias dan senang serta tertarik dalam pelatihan belajar cara membuat makanan olahan ini,” tambahnya.
Dansatgas berharap kedepan dari hasil pelatihan membuat makanan olahan, para mama dan adik-adik dapat mempraktekannya kembali di rumahnya masing-masing membuat makanan olahan dari bahan dasar singkong menjadi berbagai bentuk produk aneka makanan yang bernilai rupiah.
“Tentunya selain untuk dicicipi oleh keluarga di rumah juga dapat membantu meningkatkan pendapatan ekonomi keluarganya,” pungkasnya.
Sementara itu, salah satu warga yang mengikuti pelatihan membuat makan olahan ini yaitu Ellia (28) mengucapkan rasa senang dan terimakasihnya kepada Satgas Pamtas Yonif Mekanis 403/Wirasada Pratista.
Dalam hal ini, warga telah diberikan pengetahuan tentang cara mengolah adonan kue dari singkong, ketela atau daun singkong menjadi berbagai makanan olahan seperti bakpao ketela, ketela goreng Keju, rolade daun singkong, kue lemet, kue getuk, onde-onde dan donat ketela yang siap disantap bersama keluarga dan bernilai ekonomis untuk dikembangkan menjadi industri rumahan.
“Kami mengucapkan terimakasih karena dengan pelatihan ini bisa kami kembangkan cara memasak masakan khas lokal dari bahan singkong, ketela dan daun singkong. Semoga kedepan keterampilan yang telah kami terima dari Satgas Yonif 403 Pos KM 140 ini dapat bermanfaat memajukan kampung dan keluarga menjadi sejahtera,” ucap Ellia.
ZAN