as
as

Dirut PDAM Jayapura: Pelayanan Air Bersih Terganggu Akibat Kemarau Panjang

WhatsApp Image 2022 10 07 at 02.47.30
Dirut PDAM Jayapura, DR. Entis Sutisna / Foto: Surya Balubun

Koreri.com, Jayapura – Tiga intek air mengalami penurunan debit akibatnya pelayanan distribusi air bersih di Kota Jayapura mengalami gangguan.

Direktur Utama PDAM Jayapura, DR. Entis Sutisna, mengakui bahwa saat ini beberapa wilayah pelayanan air bersih terganggu akibat dari kemarau kurang lebih 1 bulan belakangan ini.

Entis Sutisna jelaskan bahwa memang ada hujan setiap seminggu sekali akan tetapi hanya hujan lokal yang sehingga tidak menaikan debit air di entik.

Ada tiga wilayah yang mengalami gangguan pelayanan PDAM di kota Jayapura yakni pertama wilayah intek entrop yang mencakup pelayanan di Hamadi, sekitar terminal entrop dan Argapura. Kedua intek Polimak, yang mencakup wilayah ardipura dan Polimak serta yang ketiga Intek komwolker yang mencakup wilayah perumnas 1, perumnas 2 dan perumnas 3.

“Jadi, praktis saat ini pelayanan dan kapasitas produksi yang stabil itu kojabu saja. Sementara wilayah lain itu penurunannya sampai 50 persen. Bahkan di sumber Sborhonyi pipa tergantung sehingga tidak ada volume Air yang masuk ke pipa,” kata Dirut PDAM Jayapura, DR. Entis Sutisna, saat ditemui wartawan diruang Kerjanya, Kamis (6/10/2022).

Untuk atasi optimalisasi pelayanan, kata Dirut, PDAM Jayapura saat ini telah di lakukan pengaturan distribusi air di sumber sehingga ada pengurangan waktu dan jalur distribusi yang berbeda.

“Kemarau ini sangat berpengaruh. Sehingga kami optimalkan staf di lapangan kalau ada gangguan. Yang kedua kami juga membantu pelayanan terhadap masyarakat yang terdampak dengan menyiapkan empat mobil tangki air untuk pelayanan emergency saja,” ungkap Entis.

Dirut PDAM Jayapura menambahkan dengan turunnya debit air di intek akibat dari kemarau dan perambahan serta pengrusakan hutan di area tanggapan air membuat PDAM harus menambah kapasitas produksi dengan mencari sumber alternatif lain baru.

Kata dia kota Jayapura harus ada penambahan intek air yang lain. Karena saat ini penduduk kota Jayapura sudah mencapai 400 ribu lebih jiwa.

“Kami sudah kirim proposal ke pemerintah pusat, provinsi dan pemerintah kota Jayapura untuk pemabahan sumber air. Dan sudah ada dua sumber yang primadona yakni intek air permukaan  Sborhonyi 2 dan penggunaan air bakau danau Sentani dengan sistem tritmen,” Jelasnya.

PDAM berharap pada tahun 2024 dan 2025 sudah mendapat persetujuan untuk penambahan dua intek air untuk memenuhi kebutuhan pelayanan air bersih di kota Jayapura.

SAV

as