as

Sidang Lanjutan Kasus Rettob Hadirkan 13 Saksi Termasuk Pelapor

Sidang Kasus JR2 Pemeriksaan 13 Saksi
Sidang Lanjutan Kasus Pengadaan Terdakwa Johannes Rettob dan Silvi Herawaty di PN Jayapura, Kota Jayapura, Papua, Selasa (4/7/2023) / Foto: EHO

Koreri.com, Jayapura – Hakim tindak pidana korupsi (Tipikor) kembali menggelar sidang perkara dugaan tindak pidana pengadaan pengadaan pesawat dan helikopter dengan terdakwa Plt Bupati Mimika Johannes Rettob dan Direktut Utama PT. Asian One, Silvi Herwaty di Pengadilan Negeri Jayapura, Kota Jayapura, Papua, Selasa (4/7/2023).

Sidang dengan agenda pemeriksaan 13 saksi yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dipimpin Hakim Ketua Thobias Benggian, SH, didampingi Hakim Anggota Linn Carol Hamadi, SH dan  Andi Matalata, SH, MH.

Sidang dimulai 10.40 WIT diawali dengan pemeriksaan data 13 saksi yang dihadirkan JPU. Kemudian dilanjutkan pemeriksaan saksi fakta Jenny Usmani hingga diskors pukul 13.00 WIT.

Dilanjutkan Pukul 14.00 WIT dengan agenda masih pemeriksaan saksi mantan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Mimika Jania Basir.

Saksi fakta (pelapor) Jenny Usmani mengenakan kemeja batik coklat muda dan satu botol air aqua di tangan selama sidang berlangsung.

Barang bukti dokumen yang dibawa JPU dalam satu kontener kecil.

Ke 13 saksi yang dihadirkan JPU mayoritas bekerja sebagai ASN di Kabupaten Mimika diantaranya Dinas Perhubungan, Dispenda, Diskominfo dan ASN Kelurahan Wania, Kamoro Jaya Kabupaten Mimika, Papua Tengah.

Jenny Usmani
Saksi fakta (pelapor) Jenny Usmani (kedua dari kanan) mengenakan kemeja batik coklat muda dan satu botol air aqua di tangan selama sidang berlangsung/ Foto : EHO

Kuasa Hukum Terdakwa meminta keterangan Jenny Usmani dan Jania Basir ditanyakan secara terpisah.

Jenny Usmani dimintai keterangan pertama oleh JPU, mengatakan tidak tahu proses pengadaan pesawat dan helikopter milik Pemkab Mimika yang dipermasalahkan sekarang.

“Saya tidak tahu proses pengadaan pesawat dan helikopter,” jawabnya saat ditanya JPU.

Kemudian, Jenny Usmani yang menjabat Pj Sekda Kabupaten Mimika pada periode Juli sampai September 2022 menjelaskan bahwa yang bermasalah hanya helikopter karena ditahan Bea Cukai karena helikopter bukan milik Pemkab Mimika.

“Akhir helikopter di re-eksport ke Vanimo tahun 2023 atau 2022 ke Vanimo dan re-eksport. habis itu kembali ke Timika,” klaimnya.

Dari pantuan sidang lanjutan kasus pengadaan pesawat dan helikopter, Jenny Usmani dicecar pertanyaan dari tim kuasa hukum terdakwa Johannes Rettob dan Silvi Herawaty.

Mirisnya, semua pertanyaan yang ditanya tim hukum, JPU maupun majelis, Jenny Usmani menjawab bahwa ia hanya mendapat informasi dari orang lain.

EHO