Koreri.com, Ambon – Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon menggelar Sosialisasi Rencana Kontigensi Gempa Bumi & Tsunami yang berlangsung di Golden Hotel, Kamis (24/8/2023).
Sosialisasi diinisiasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
Pejabat Wali Kota Bodewin Wattimena dalam sambutannya mengatakan letak kepulauan Maluku berada pada pertemuan tiga lempeng bumi, dan Kota Ambon juga tergolong sebagai kota pulau yang rentan terhadap bencana gempa bumi.
Dalam beberapa dokumen sejarah mencatat bahwa kejadian bencana gempa bumi dan tsunami pernah dialami oleh beberapa desa atau negeri seperti di Galala dan Hative Kecil yang menjadi catatan rekor MURI.
“Oleh karena itu, ini merupakan contoh bahwa Kota Ambon sangat rawan terhadap bencana gempa bumi dan tsunami. Selain itu, terdapat juga gempa bumi yang kita alami di 2019 kemarin. Semua peristiwa yang telah terjadi ini merupakan catatan penting dan berharga bagi kita semua untuk dapat mengetahui potensi bencana di sekitar kita serta dampak yang ditimbulkan dari bencana itu sendiri,” ungkapnya.
Menurut Wattimena, kerentanan terhadap bencana gempa bumi dan tsunami inilah maka Pemkot Ambon yang difasilitasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana melalui program Indonesia distarter residence inisiatif project telah bersinergi dalam membentuk dokumen renkon bencana tsunami yang dipicu gempa bumi.
“Kontingensi merupakan suatu keadaan atau situasi yang diperkirakan akan terjadi tetapi mungkin juga tidak akan terjadi. Rencana kontingensi adalah suatu proses perencanaan terhadap keadaan ke depan. Kontingensi atau keadaan yang tidak menentu tersebut guna mencegah atau menanggulangi secara lebih baik dalam situasi darurat,” sambungnya.
Wattimena berharap, pelaksanaan sosialisasi rencana konsistensi gempa bumi dan tsunami saat ini diharapkan akan dapat memberikan pemahaman bersama tentang tugas dan fungsi masing-masing OPD.
JFL