Koreri.com, Biak – Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Biak menggelar kegiatan pencegahan dan penurunan stunting sekaligus menggandeng Pj. Bupati Sofia Bonsapia, SH., M.Hum melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Distrik Samofa, Selasa (14/5/2023).
Kehadiran Pj. Bupati dalam kunker ini beralasan karena Samofa merupakan salah satu distrik terbesar nomor dua di Kabupaten Biak Numfor yang pada tahun ini dilaporkan memiliki angka stunting yang tinggi.
Pj. Bupati dalam kunkernya itu menyebutkan, Distrik Samofa merupakan wilayah yang tertinggi angka stuntingnya mencapai 130an anak menderita stunting.
“Kita bersyukur Biak Numfor termasuk kabupaten yang baik dalam hal percepatan penurunan angka stunting dibandingkan daerah lainnya. Apalagi ini merupakan salah satu program nasional yang wajib dilaksanakan,” sebutnya.
Dijelaskan, Program ini dilaksanakan juga dalam rangka menciptakan generasi emas 2045. Program ini merupakan program nasional yang harus dikerjakan bersama – sama. Sesuai dengan Perpres nomor 72 tahun 2021. Untuk itu implementasi dari perpres tersebut disusun rencana aksi nasional yang harus kita lakukan.
“Karena stunting termasuk urusan kesehatan yang esensial dan berdampak jangka panjang bagi generasi masa Depan Kabupaten Biak Numfor. Maka untuk penanganan perlu melibatkan banyak pihak. Untuk itu diperlukan kerja keras dari petugas kesehatan baik yang ada di Puskesmas maupun posyandu,” tegas Sofia.
Menurutnya, terkait juga dengan aspek perilaku, dari orangtua, Stunting ini juga butuh intervensi spesifik dan terpadu dari semua stakeholder
“Saya mengajak kita semua lebih berkomitmen dalam percepatan penurunan stunting melalui kerja nyata, kerja keras, kerja cerdas, tuntas, dan berkualitas, dimana dalam penanganan stunting ini butuh inovasi, dengan memberikan makanan tambahan kepada anak – anak saat ke posyandu,” imbuhnya.
Sementara itu Kepala Distrik Samofa Adam Umar ketika ditemui media ini di ruang kerjanya membenarkan mengatakan Samofa merupakan wilayah yang tertinggi angka stuntingnya.
Untuk pertama kalinya ia dan jajarannya turun untuk melakukan kunjungan kerja
“Saya memberikan apresiasi yang luar biasa untuk stakeholder yang bekerjasama dalam percepatan penurunan stunting di Distrik Samofa ini karena pada 2024 Distrik Samofa sebagai locus peningkatan status stunting yang tertinggi di Kabupaten Biak Numfor,” kata dia.
Adam menjelaskan, kunjungan ini merupakan suatu perhatian yang luar biasa sehingga pihaknya berharap kedepan, bukan hanya Pemda yang menjadi garda terdepan tetapi semua stakeholder yang ada di Biak khususnya di Distrik Samofa.
“Mari kita kolaborasi dalam penurunan angka stunting sehingga anak-anak ini kedepan akan menjadi generasi emas yang cerdas menuju Indonesia Emas 2045,” ajaknya.
Adapun wilayah di distrik samofa yang terdapat kasus stunting diantaranya Kelurahan Samofa, Sumberker, dan beberapa lainnya.
“Kedepan kami akan berupaya semaksimal mungkin dengan Pemerintah kampung dan kelurahan untuk memberikan bantuan makanan tambahan (BMT). Dan kami mengimbau kepada masyarakat khususnya ibu hamil, maupun orangtua yang memiliki anak dapat melakukan pemeriksaan rutin ke posyandu sehingga apabila ada ibu hamil maupun anak balita dapat dideteksi sejak dini agar tidak terdampak stunting,” tukas Adam
HDK