Kekayaan Intelektual Perlu Didaftarkan Demi Jamin Pelaku Ekraf dalam Berkarya

IMG 20241010 WA0041

Koreri.com, Sorong – Sinergitas Direktorat Pengembangan Kekayaan Intelektual Industri Kreatif Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar Fasilitasi Perlindungan Kekayaan Intelektual bagi para pelaku Ekonomi Kreatif di Hotel Aston kota Sorong, Papua Barat Daya, Rabu (9/10/2024).

Ketua Pelaksana Muhammad Hendri Nuryadi mengatakan dilatarbelakangi masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat untuk mendaftarkan kekayaan intelektual khususnya bagi pelaku usaha pariwisata dan pelaku ekonomi kreatif dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan biaya yang cukup mahal.

as

“Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang pentingnya perlindungan kekayaan intelektual dan manfaat yang diharapkan adalah para peserta dapat mengetahui, mengerti dan memahami mengenai perlindungan kekayaan intelektual dan dalam pelaksanaan kegiatan akan diberikan fasilitas pendaftaran kekayaan intelektual berupa merk, hak cipta dan desain industri secara gratis,” urainya.

IMG 20241010 WA0042Direktur Pengembangan Kekayaan Intelektual Ekonomi Kreatif, Sabartua Tampubolon dalam pernyataannya menyebutkan karya-karya kreatif dalam industri pariwisata dan ekonomi itu harus dilindungi karena rentan untuk diambilalih pihak lain.

Diharapkan melalui kegiatan fasilitasi ini akan memantik atau memicu semangat para pelaku ekonomi kreatif agar segera mendaftarkan hasil karyanya dengan bekerja sama dengan dinas pariwisata setempat

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, Pariwisata dan Ekraf PBD yang diwakili Sekretaris Dinas Irman Murafer menyambut baik dan mengapresiasi atas dukungan dan support Kementerian Pariwisata atas pelaksanaan fasilitasi perlindungan kekayaan intelektual bagi para pelaku ekonomi kreatif.

“Ini merupakan satu sisi yang saling berkaitan dimana adanya pariwisata akan membuka pintu bagi pelaku-pelaku ekonomi kreatif,” tandasnya.

Sementara itu, Muhtar dari UNS mengatakan alasan pentingnya fasilitasi kekayaan intelektual ini karena dari hampir seluruh masyarakat Indonesia ini memiliki sisi kreativitas yang cukup tinggi.

“Namun masih kurangnya kesadaran bahwa kita memiliki keunikan dan keunggulan itu. Kedua, karena alasan untuk meningkatkan daya saing bangsa dan masih minimnya keberanian dan kemauan untuk mendaftarkan hasil karya ekonomi kreatifnya,” tandasnya.

Untuk itu, diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat mendorong kesadaran dan kemauan masyarakat untuk mendaftarkan kekayaan intelektualnya sehingga seluruhnya akan menjadi kekuatan ekonomi di Papua Barat Daya secara khusus.

Muhtar menambahkan kerjasama ini telah berlangsung di tujuh kota yaitu Mataram, Medan, Padang, Manado, Balikpapan, Sorong dan Aceh.

Sekedar informasi, total sebanyak 84 peserta ekonomi kreatif yang telah memenuhi kriteria mengikuti kegiatan ini.

Target pendaftaran kekayaan intelektual yang diharapkan dari kerjasamanya dalam tahun ini adalah sebanyak 600 permohonan.

ZAN