Koreri.com, Jayapura – Dinas Kebudayan dan Pariwisata Provinsi Papua memberikan bantuan hibah kepada 6 kelompok pelaku usaha kerajinan tangan di Kabupaten Keerom dan Jayapura, Senin (7/12/2020).
Kepala bidang ekonomi kreatif, Boni Asso, mengatakan pemberian bantuan hibah yang dialokasikan dari APBD Perubahan 2020 serta dana otsus untuk pengembangan ekonomi kreatif di Provinsi Papua dan mendorong pelaku usaha kerajinan tangan mendukung PON XX tahun 2021 mendatang.
“Jadi, untuk kali ini salah satu kegiatan kami memberikan bantuan hibah kepada pelaku ekonomi kreatif di Kabupaten Keerom dan Kabupaten Jayapura,” kata Kabid Ekraf, Boni Asso, saat ditemui Koreri.com diruang kerjanya, Selasa (8/12/2020).
Menurutnya, bantuan hibah kepada 6 kelompok usaha kerajinan tangan di Kabupaten Jayapura dan Keerom untuk pembuatan burung Cenderawasih imitasi yang digunakan sebagai mahkota saat penjemputan tamu daerah atau penjabat saat berkunjung ke daerah.
“Kami berikan bantuan di Keerom itu kepada tiga pelaku usaha kerajinan tangan dan Kabupten Jayapura ada tiga pelaku usaha juga,” rinci Kabid.
Pemberian hibah ini terkait dengan perlindungan penggunaan burung Cenderawasih sebagai cinderamata dan mahkota.
“Sehingga bantuan kami berikan untuk membuat mahkota imitasi. Dengan demikian pembunuhan burung Cenderawasih selama ini sudah tidak ada lagi,” sambung Boni.
Dijelaskan, anggaran sebesar Rp300 juta diberikan kepada pelaku usaha ekonomi kreatif di Kabupaten Jayapura dan Keerom tapi juga Kota Jayapura dan Sarmi dalam bentuk barang yang dihibahkan.
“Kota Jayapura dan Sarmi belum dilaksanakan pembagian sementara Kabupaten Jayapura dan Keerom sudah, rencananya dalam waktu dekat kami ke Sarmi untuk menyerahkan hibah bagi kelompok usaha kerajinan tangan tenun lokal sarmi,” jelasnya.
Diakui Kabid, semua ini juga dalam rangka mendukung pelaksanaan PON XX Papua tahun 2021.
“Sekarang masih pembinaan nanti tahun 2021 kami arahkan untuk bisa dipamerkan dan kalau mau jual juga itu lebih baik untuk meningkatkan ekonomi mereka. Nilai bantuan hibah bervariasi sesuai dengan usaha kerajinan tangan,” sambungnya.
Dikatakan, pemberian hibah kepada kelompok usaha kreatif di Provinsi Papua itu merupakan program tahunan dan semua pelaku usaha kerajinan tangan akan mendapat bantuan tersebut.
“Iya, bantuan itu tetap ada tapi berbeda. Jadi tahun 2021 kami diarahkan oleh Bappeda untuk program kerja kami semua mendukung PON XX Papua. Ada beberapa kegiatan yang sudah kami siapkan salah satunya pameran dan kami akan mengundang semua kelompok usaha ekonomi kreatif yang menjadi binaan kami untuk hasilnya kerajinan tangan dipamerkan dan dijual pada saat PON nanti,” tandasnya.
Harapan kedepan, tambah Kabid, tentu saja memberikan bantuan hibah untuk pengembangan ekonomi kreatif. Karena jika berbicara tentang ekonomi kreatif berarti pengembangan jangka panjang menjadi suatu hal yang harus menjadi perhatian.
“Jadi, bantuan kita ini jangan masyarakat berpikir bahwa nanti terus dibantu, namun masyarakat lain juga perlu dibantu sehingga bantuan hibah ini sifatnya mendorong usaha yang sudah ada agar bisa memproduksi dan dimaksimalkan agar keberlanjutannya bisa terjaga,” tambahnya.
Kabid memastikan bantuan tersebut tidak ditujukan kepada satu orang saja.
“Jangan berharap akan mendapat bantuan terus dari Pemerintah kepada orang yang sama karena bantuan hibah bukan ditujukan kepada satu orang saja tapi orang lain juga membutuhkan bantuan yang sama sehingga kami harapkan produktifitas dan kemandirian tetap dijaga,” pungkasnya.
VER