as

Sephia Jangkup, Dokter Perempuan Amungme Pertama Hasil Program Beasiswa PTFI

PTFI Dokter Perempuan Pertama Suku Amungme
dr. Sephia Chrisilla Jangkup dari Suku Amungme penerima beasiswa pendidikan PTFI melalui YPMAK meraih gelar dokter dari Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Indonesia / Foto : Humas PTFI

Koreri.com, Jakarta – Sephia Chrisilla Jangkup, perempuan Amungme ini akhirnya resmi menjadi dokter pertama asal suku tersebut.

Ia resmi menyandang gelar dokter itu setelah menyelesaikan kuliah dan pendidikan profesinya di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta.

as

Sephia yang merupakan penerima program beasiswa pendidikan PT Freeport Indonesia (PTFI) memiliki mimpi besar untuk bisa kembali berkontribusi sebagai tenaga kesehatan di tanah Papua.

“Dengan semakin banyaknya mahasiswa dari suku Amungme dan Kamoro yang menempuh pendidikan kedokteran, harapan untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Kabupaten Mimika semakin besar. Keberadaan dokter dari suku lokal sangat penting dalam memahami budaya dan kebutuhan masyarakat setempat, sehingga pelayanan kesehatan dapat lebih efektif dan relevan,” kata Direktur dan Executive Vice President Sustainable Development PTFI Claus Wamafma saat hadir dalam pengukuhan sumpah dokter Sephia di UKI, Jakarta, baru-baru ini.

PTFI Dokter Perempuan Pertama Suku Amungme2
dr. Sephia Chrisilla Jangkup (Tengah) bersama Direktur dan Executive Vice President Sustainable Development PTFI Claus Wamafma (dua dari kiri), Ketua Pengurus YPMAK (paling kiri) Leonardus
Tumuka beserta ketua dan pengurus Yayasan Binterbusih /
Foto : Humas PTFI

Claus mengatakan pencapaian Sephia sebagai dokter perempuan pertama Suku Amungme adalah sebuah prestasi membanggakan dan menjadi inspirasi bagi generasi muda di Papua untuk terus mengejar pendidikan tinggi dan berkontribusi dalam bidang profesional lainnya.

“Sephia adalah contoh nyata bagaimana dukungan pendidikan dapat mengubah hidup individu dan komunitas,” katanya.

Bagi PTFI, lanjutnya, Sephia menjadi penyemangat untuk terus meneguhkan komitmen dalam membangun Papua.

“Ini adalah pelajaran penting bagi siapapun yang ingin membangun dan memajukan Papua. Tidak ada hasil yang diraih secara instan, untuk membangun tanah Papua yang kita cintai ini, dibutuhkan komitmen jangka panjang. Freeport Indonesia telah dan terus melanjutkan pembangunan Papua yang berkelanjutan,” katanya.

Sephia adalah salah satu dari ribuan penerima beasiswa pendidikan dari PTFI yang dikelola Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK).

PTFI Dokter Perempuan Pertama Suku Amungme3
dr. Sephia Chrisilla Jangkup (baris depan paling kanan) bersama rekan kuliah saat pengambilan Sumpah Dokter (Hipocratic Oath) Batch ke-4 Tahun 2024, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Indonesia / Foto : Humas PTFI

Beasiswa pendidikan ini merupakan komitmen PTFI dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di sekitar wilayah operasi perusahaan, mendukung pendidikan generasi muda Papua khususnya di Kabupaten Mimika.

Total beasiswa aktif PTFI melalui YPMAK pada akhir 2024 mencapai 4.059 siswa, mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.

YPMAK adalah pengelola Dana Kemitraan PT Freeport Indonesia untuk masyarakat asli Papua yang berasal dari Suku Amungme dan Suku Kamoro serta masyarakat asli Papua lainnya.

Yayasan ini didirikan dengan tujuan untuk mendukung pemerintah mewujudkan kehidupan masyarakat yang sehat, berpendidikan, bersaing dalam sistem ekonomi modern, dengan tetap melestarikan sumber daya alam, budaya dan warisan masyarakat asli Papua sesuai kearifan lokal.

PTFI Dokter Perempuan Pertama Suku Amungme4
Aktivitas praktikum di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia yang telah dilalui dr. Sephia /Foto : Humas PTFI

Selain beasiswa yang sudah disebutkan diatas, kegiatan YPMAK didalam bidang pendidikan juga berupa pengelolaan enam asrama untuk anak-anak Papua dengan total siswa 1.695 di 2024.

Ditemui usai prosesi wisuda, Sephia mengaku sejak kecil punya motivasi yang kuat untuk menjadi dokter.

Keinginannya untuk melayani masyarakat di kampung halamannya Aroanop, mendorongnya untuk memaksimalkan beasiswa PTFI melalui YPMAK dengan sebaik-baiknya.

“Sejak kecil saya sudah berpegang teguh bahwa saya harus menjadi dokter di kemudian hari. Saya berterima kasih kepada PT Freeport Indonesia, YPMAK, Yayasan Binterbusih, atas dukungan beasiswa ini. Impian masa kecil saya untuk menjadi dokter terwujud,” kata Sephia.

Ia juga berpesan kepada adik-adik penerima beasiswa untuk tetap semangat dan harus mempergunakan kesempatan beasiswa PTFI sebaik-baiknya untuk menyelesaikan pendidikan dan kembali membangun Mimika.

PTFI Dokter Perempuan Pertama Suku Amungme5
Freeport Indonesia berkomitmen untuk mendukung lahirnya generasi Papua yang unggul dan berkualitas salah satunya melalui pemberian beasiswa dari tingkat sekolah dasar hingga program doktor / Foto : Humas PTFI

Tentang PT Freeport Indonesia (PTFI)

PT Freeport Indonesia (PTFI) merupakan perusahaan tambang mineral afiliasi dari Freeport-McMoRan (FCX) dan Mining Industry Indonesia (MIND ID). PTFI menambang dan memproses bijih untuk menghasilkan konsentrat tembaga, yang juga mengandung emas dan perak.

PTFI memasarkan konsentrat ke seluruh penjuru dunia, dan terutama ke smelter tembaga pertama dalam negeri, yang dioperasikan PT Smelting. Operasi penambangan PTFI berlokasi di kawasan mineral Grasberg, Papua – Indonesia.

Saat ini PTFI mengoperasikan tambang bawah tanah dengan metode block caving terbesar di dunia. Dalam menjalankan kegiatan operasinya, PTFI mengedepankan praktik bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

RLS