Koreri.com, Ambon – Belasan rumah warga yang berada di pesisir pantai Desa Waenono, Kecamatan Namrole, Kabupaten Buru Selatan (Bursel) dilaporkan terancam terbawa air laut.
Total, sekitar 20 rumah penduduk di bagian pesisir pantai kini mulai terancam.
Hal itu dipicu talud penahan ombak yang ambruk sejak cuaca buruk yang melanda wilayah Buru Selatan pada Februari 2021 lalu.
Saat itu, terjadi cuaca buruk, angin kencang hingga gelombang tinggi yang menerjang talud penahan ombak di Desa Waenono hingga ambruk.
Anehnya, pasca kejadian kala itu, Pemerintah Kabupaten Buru Selatan dituding tutup mata alias cuek dengan kondisi warganya di wilayah itu.
Bahkan, jika tak segera ditangani apalagi dengan kondisi cuaca dan gelombang laut saat ini, maka rumah-rumah yang berada di pesisir pantai Desa Waenono akan hanyut terbawa air laut.
Menyikapi kondisi itu, Michiel Tasane yang juga aktivis muda asal Pulau Buru itu pun angkat bicara.
“Saya heran dengan tidak adanya langkah apapun yang dilakukan Pemda padahal kita tahu bersama kondisi Desa Waenono ini sudah dua tahun lebih peristiwa ini, dan sudah dilaporkan secara resmi kepada Pemerintah di kecamatan maupun di kabupaten,” herannya di Ambon, Rabu (22/2/2023).
Untuk itu, Michiel meminta Pemerintah Kabupaten Buru Selatan jangan tutup mata alias cuek.
“Ini persoalan darurat bencana sehingga perlu ada penanganan secepatnya sebab berhubungan dengan keselamatan jiwa rakyat Waenono. Pemerintah Kabupaten agar secepatnya melihat hal ini dan jangan biarkan masyarakat ini hidup dalam ketakutan pada saat cuaca ekstrim.,” tegasnya mengingatkan.
Michiel juga mendesak Pemerintah dalam hal ini pihak Badan Bencana Kabupaten maupun PUPR agar segera diupayakan pembuatan talud baru.
“Kondisi talud Desa Waenono ini juga menjadi perhatian kita semua baik Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Maluku dan kita anggota DPRD Kabupaten dan Provinsi. Terpenting buat kita selaku anggota yang duduk di DPRD ini adalah mewakili rakyat.
Jadi kita bisa menyuarakan kondisi mereka dan selalu membantu mereka,” pungkasnya.
JFL
