as
as

Jaringan Wifi SDN Inpres Rabiadjala Dirusak OTK

jaringan wifi sd 1

Koreri.com, Dobo (11/11) – Jaringan Wifi untuk akses internet di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Inpres Rabiadjala, Kabupaten Kepulauan Aru dirusaki oleh orang tak dikenal Rabu (8/11) kemarin, jaringan wifi tersebut merupakan bantuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia bersama tiga belas unit komputer untuk menunjang pembelajaran siswa pada Kurikulum 13.

Anggota Komite Sekolah tersebut, Deddy Jauply di Dobo, Jumat (10/11) mengatakan bahwa orang tersebut yang telah memotong kabel ini merupakan orang yang tidak bertanggung jawab dan kejadian tersebut telah di laporkan ke Kepolisian Sektor Pulau-Pulau Aru untuk di proses secara hukum.

“Orang yang potong kabel ini dia memang seng tahu berterima kasih dan itu merupakan kebiadaban, dan kasus ini pihak sekolah dan komite telah melaporkan ke Polsek Pulau-Pulau Aru,”ungkapnya.

Menurut Jauply, jaringan wifi awalnya sangat mempermudah warga dan anak sekolah yang berdomisili di sekitar sekolah tersebut dan juga warga Dusun Marbali Kecamatan Pulau-Pulau Aru dirusaki dan dipotong kabel jaringan tersebut.

“Akibat dari pengrusakan jaringan tersebut maka aktivitas belajar mengajar tidak berjalan dengan baik,” tandasnya.

Jauply menambahkan, pihak kepolisian yang telah menerima laporan tersebut agar sesegera mungkin dapat melakukan penyidikan.

“Pelaku aksi kebiadaban tersebut semoga segera ditangkap dan dihukum sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku di Negara Republik Indonesia,” pungkasnya.

demo jaringan wifiSebelumnya, guru serta sejumlah siswa akan melakukan aksi damai memprotes pengrusakan yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggungjawab tersebut.

Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Inpres Rabiadjala ketika dikonfirmasi tidak berada di tempat, sementara salah satu guru SD tersebut, Andre Imoliana mengakui pihak sekolah sementara melakukan koordinasi pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Aru.

Menurut Imoliana aksi damai yang dilakukan para guru dan murid kemarin untuk menyampaikan kepada publik bahwa lembaga pendidikan tersebut sangatlah tidak dihargai oleh orang-orang tersebut.

“Kami meminta kepada warga dusun Marbali untuk saling terbuka dalam peristiwa tersebut, jika ada warga yang memang melihat pelaku pengursakan tersebut agar dapat melaporkannya kepada Polisi lewat pihak sekolah tersebut,” tandasnya.

Dijelaskan Imoliana, sangat disayangkan jika fasilitas sekolah yang diberikan oleh Pemerintah Pusat lewat Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dirusaki oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

“Sementara jika dilihat secara kasat mata segala jenis kegiatan yang berlangsung di Dusun Marbali tersebut, masyarakat sekitar selalu menggunakan fasilitas sekolah tersebut,” kesalnya. (MP-RR)

as