Koreri.com, Ambon (13/3) – Sebanyak 150 ton beras akhirnya dikirim ke ibukota Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Saumlaki menggunakan KRI Teluk Sampit-515, melalui pangkalan utama TNI Angakatan Laut (Lantamal) IX, Selasa (13/3).
Pengiriman tersebut untuk mengatasi kelangkaan beras yang terjadi beberapa waktu belakangan ini di wilayah yang berbatasan langsung Australia ini.
Harga pun melonjak dimana untuk ukuran 20 kg dari Rp270.000 menjadi Rp320.000.
Proses pengiriman disaksikan langsung Wakil Komandan Lantamal Ambon IX, Kolonel Marinir Imam Sopingi, Wakil Ketua Komisi C, Anos Jermias, para Asisten Lantamal, Komandan KRI Teluk Sampit – 515 Mayor Laut (P) Cokorda G.P.P serta Kadis Perindag Maluku, Elvis Pattiselanno.
Direncanakan KRI Teluk Sampit-515 akan tiba di Saumlaki, pada Jumat (16/3/2018).
Komandan Lantamal Ambon, Laksamana Pertama TNI Antongan Simatupang, mengatakan pengiriman beras ini merupakan bagian dari Operasi Militer Selain Peran (OMSP) dalam membantu tugas Pemerintah di daerah. Apalagi penanganannya bersifat darurat.
“Pengerahan KRI tersebut sebagai bentuk tangung jawab jajaran Lantamal Ambon untuk membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi pemerintah maupun masyarakat, dan itu merupakan tanggung jawab kami,” tandasnya.
Ditempat yang sama, Kadis Perindag Maluku, Elvis Pattiselano mengungkapkan pengiriman beras tersebut merupakan bagian dari 200 ton beras yang disiapkan Perum Bulog Drive Maluku untuk mengantisipasi kelangkaan beras yang terjadi di kabupaten yang berbatasan langsung dengan negara tetanga Australia tersebut.
“Beras yang dikirim ke Saumlaki berkualitas medium dan medium plus dimana kualitasnya sama dengan beras yang beredar di pasaran. Diharapkan beras yang dikirim ini dapat mengatasi kelangkaan yang meresahkan masyarakat MTB terutama di Kota Saumlaki dan sekitarnya,” tukasnya.
SML